Fawaid Hadist #56 | Doa Berlindung Kepada Allah Dari Kesesatan
Fawaid Hadist #56 | Doa Berlindung Kepada Allah Dari Kesesatan
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #56 | Doa Berlindung Kepada Allah Dari Kesesatan. Selamat membaca.
[div class=”fawaid-hadis”]
عن ابن عباس رضي الله عنهما: أنَّ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول: «اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَليْك تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ. اللَّهُمَّ أعُوذُ بعزَّتِكَ؛ لاَ إلهَ إلاَّ أَنْتَ أَنْ تُضِلَّني، أَنْتَ الحَيُّ الَّذِي لاَ تَمُوتُ، وَالجِنُّ والإنْسُ يَمُوتُونَ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
اللهم لك أسلمت، وبك آمنت، وعليك توكلت، وإليك أنبت، وبك خاصمت. اللهم إني أعوذ بعزتك؛ لا إله إلا أنت أن تضلني، أنت الحي الذي لا تموت، والجن والإنس يموتون
Allaahumma laka aslamtu, wabika aamantu, wa’alaika tawakkaltu, wa-ilaika anabtu, wabika khaashamtu. Alllaahumma innii a’uudzu bi ‘izzatika, laa ilaaha anta an tudhillanii, antal hayyulladzi laa tamuutu, wal jinnu wal Onsu yamuutuun.
Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, dan untuk-Mu aku bermusuhan. Ya Allah, sungguh aku berlindung dengan kemahaperkasaan-Mu, tidak ada ilah (yang haq) kecuali Engkau, dari Engkau menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia mereka pasti akan mati. (HR. Bukhari, Bab Tahajjud bil Lail, no. 1120 & Muslim, Kitab Dzikir wad Du’a, no. 2717).
[/div]
Faedah Hadist
Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;
1. Wajib bertawakal kepada Allah semata, karena Dia disifati dengan berbagai sifat kesempurnaan, sehingga hanya Dia semata yang (semua perkara) disandarkan kepada-Nya.
2. Semua hal selain Allah akan binasa, oleh karena itu mereka tidak berhak disandarkan (suatu masalah) kepadanya.
3. Disukai meneladani Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pada kalimat ini yang mencakup (mencukupi kebutuhan) dan membatasi (meninggalkan kalimat yang tidak diperlukan), yang mengungkapkan kejujuran iman dan puncak keyakinan.
4. Penyerahan diri secara total, selalu kembali dan hanya berharap pada Allah Yang Maha Kuasa, siapa yang merasa mulia tanpa pertolongan Allah Ta’ala, jadilah ia hina. Siapa yang meminta petunjuk pada selain-Nya, maka ia tersesat, sebaliknya yang berpegang teguh dengan tali agama Allah Ta’ala, maka ia menjadi mulia dan sejatinya telah berpegang teguh dengan tali yang amat kokoh.
5. Allah Ta’ala Maha Hidup sesuai dengan kesempurnaan dan keagungan-Nya. Manusia dan jin semuanya bakal mati tanpa terkecuali.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.
[div class=”fawaid-hadis”]
Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabi ﷺ).
[/div]