Faedah Hadist

Fawaid Hadist #165 | Tidak Mencegah Kemungkaran Sebab Datangnya Azab

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Fawaid Hadist #165 | Tidak Mencegah Kemungkaran Sebab Datangnya Azab

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #165 | Tidak Mencegah Kemungkaran Sebab Datangnya Azab. Selamat membaca.


[div class=fawaid-hadis]

عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ. قَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تَقْرَءُونَ هَذِهِ الْآيةَ: { يَـٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ } [المائدة : ١.٥] وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: « إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ » رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ بِأَسَانِيدَ صَحِيحَةٍ.

Dari Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu anhu, ia berkata:

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian membaca ayat ini, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk…” (QS. Al-Mâ’idah: 5: 105) dan sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya manusia jika melihat kezhaliman dan tidak mencegahnya dengan tangannya, maka niscaya Allah akan menimpakan siksaan secara merata kepada mereka semua.”

(HR. Abu Dawud, no. 4338, At-Tirmidzi, no. 2168, dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Shahihah no. 156).

[/div]

Faedah Hadist

Hadist ini memberikan faedah – faedah berharga, di antaranya;

  1. Pelajaran berharga bahwa apabila amr ma’ruf nahy munkar itu ditinggalkan, orang-orang tidak mempedulikannya, sehingga kesyirikan, kebid’ahan, dan kemaksiatan dibiarkan begitu saja tanpa ada yang mencegahnya atau memperingatkan atasnya, maka azab Allah Ta’ala akan menimpa semua orang, baik yang melakukan berbagai keharaman tersebut maupun yang tidak.
  2. Keutamaan dan urgensinya melakukan perbaikan di tengah-tengah masyarakat, walaupun banyak rintangan dan halangan. Sungguh amalan ini adalah sebab keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat.
  3. Hadits yang dibawakan sahabat Abu Bakar ini tidaklah bertentangan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
    “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu. Tidaklah orang yang sesat itu akan memberikan madharat kepadamu jika kamu telah mendapat petunjuk.”
    Ayat ini secara zhahir menyatakan bahwa orang yang mendapatkan hidayah dan petunjuk, yang tidak ikut melakukan berbagai keharaman yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya, itu tidak akan mendapatkan madharat akibat keharaman yang mereka lakukan itu, baik apakah orang tersebut melakukan amr ma’ruf nahy munkar atau tidak. Akan tetapi, ini adalah pemahaman yang keliru, sebab tidak mungkin bagi orang yang mendapatkan hidayah dan petunjuk untuk meninggalkan amr ma’ruf nahy munkar, karena itu adalah bagian dari agama yang telah Allah perintahkan kepada kita.
  4. Bahaya menafsirkan ayat al Qur’an dengan pikiran dan akal semata tanpa bimbingan ilmu yang mumpuni dan arahan para ulama pakar di bidangnya.
  5. Di antara tanda seseorang itu mendapatkan hidayah dan petunjuk adalah dia akan melakukan amr ma’ruf nahy munkar sesuai kemampuannya, karena itu telah Allah Ta’ala wajibkan kepadanya.
  6. Keutamaan ilmu sahabat Abu bakar radhiyallahu ‘anhu terhadap dalil-dalil syar’i.

    Wallahu Ta’ala A’lam.

    Referensi Utama: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.


    [div class=fawaid-hadis]

    Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.

    Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

    *unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabiﷺ).

    [/div]

    Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

    Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

    Related Articles

    Back to top button