Faedah Hadist

Fawaid Hadist #149 | Orang Tua Membantu Anak Dalam Ketaatan

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Fawaid Hadist #149 | Orang Tua Membantu Anak Dalam Ketaatan

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #149 | Orang Tua Membantu Anak Dalam Ketaatan. Selamat membaca.


وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيَ رَكْبًا بِالرَّوْحَاءِ فَقَالَ: « مَنِ الْقَوْمُ؟ » قَالُوْا: اَلمُسْلِمُونَ، فَقَالُوْا: مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ: « رَسُوْلُ اللهِ » فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ امْرَأَةٌ صَبِيًّا فَقَالَتْ: أَلَهَذَا حَجٌّ؟ قَالَ: « نَعَمْ وَلَكِ أَجْرٌ » رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwasanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu dengan satu kafilah di Ar-Rauha lalu baginda bertanya, “Siapakah kaum ini?”

Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang Islam.” Kemudian mereka bertanya, “Siapakah anda?”

Baginda menjawab, “Aku adalah Rasulullah.”

Kemudian seorang wanita mengangkat seorang anak kecil di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu bertanya, “Apakah anak ini boleh melakukan haji?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya boleh, dan engkau juga akan memperoleh pahala.”

(HR. Muslim, no. 1336).


Faedah Hadist

Hadist ini memberikan faedah – faedah berharga, di antaranya;

  1. Siapa saja yang membantu orang lain untuk ketaatan, maka baginya pahala, karena wanita tersebut akan memelihara anaknya ketika ihram, thawaf, sa’i, wukuf dan lain-lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (maknanya), “Ya, engkau juga akan memperoleh pahala.”
  2. Pelajaran berharaga bahwa seseorang itu sepatutnya bertanya kepada orang yang tidak dikenalnya, jika memang hal tersebut diperlukan. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapakah kaum ini?” dikhawatirkan mereka adalah musuh, atau mereka berkhianat mengadakan tipu daya. Namun, jika hal itu tidak diperlukan, maka tidak perlu bertanya tentangnya. Karena tanda baiknya islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya. Tetapi, jika memang diperlukankan, maka bertanyalah sehingga perkara itu menjadi jelas.
  3. Bolehnya seseorang menyifati dirinya dengan kebaikan, tanpa bermaksud untuk menyombongkan diri, tetapi hanya sebatas pengenalan diri, maka hal ini tidaklah mengapa, karena para sahabat tatkala mereka ditanya, “Siapa kalian?” Mereka menjawab, “Orang-orang Islam,” dan tanpa diragukan bahwa Islam adalah sifat yang terpuji.
  4. Hendaknya seseorang mengambil kesempatan dengan keberadaan para ulama, karena kaum ini ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada mereka bahwa beliau adalah utusan Allah Ta’ala, mereka langsung bertanya kepadanya (menjadikannya sebagai rujukan).
  5. Faedah penting bahwa anak kecil jika dihajikan oleh walinya, maka walinya atau orang tuanya akan mendapat pahala, sedangkan hajinya untuk anak tersebut bukan untuk si wali. Tapi haji Islam (haji wajib) bagi anak kecil itu harus diulang ketika dia telah baligh.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi Utama: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.

Baca Juga:  Fawaid Hadist #62 | Doa Penjagaan Diri Ketika Keluar Rumah

Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.

Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabiﷺ).

Akademi Shalihah Menjadi Sebaik-baik Perhiasan Dunia Ads

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button