Faedah Hadist

Fawaid Hadist #164 | Jihad Yang Utama

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Fawaid Hadist #164 | Jihad Yang Utama

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #164 | Jihad Yang Utama. Selamat membaca.


[div class=fawaid-hadis]

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدرِيِّ رَضِيَ اللَّهَ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جًائِرٍ » رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ، وَالتَّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيثٌ حَسَنٌ.

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jihad yang paling utama adalah mengucapkan perkataan yang benar (adil) di hadapan pemimpin yang zhalim.”

(HR. Abu Dawud, no. 4344. At-Tirmidzi, no. 2174 dan dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-shahihah no. 491).

[/div]

Faedah Hadist

Hadist ini memberikan faedah – faedah berharga, di antaranya;

  1. Kewajiban penegakkan amar makruf dan nahi mungkar di setiap lapisan masyarakat, mulia dari rakyat biasa sampai kepada para pemimpinnya.
  2. Pejaran penting bahwa mengajak pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran itu termasuk kategori jihad.
  3. Menasehati pemimpin yang zalim termasuk jihad yang utama
  4. Jihad itu bertingkat-tingkat dan tidak sama intensitasnya. Ada yang lebih utama dari yang lain.
  5. Bolehnya berhadapan dengan pemimpin yang zalim ketika ia berbuat zalim dengan mengajaknya pada kebaikan dan melarangnya dari kemungkaran dengan cara yang patut lagi penuh hikmah. Namun hendaknya ketika menasehati dikedepankan bersikap lemah lembut, bukan karena takut atau ingin menjilat penguasa, namun demikianlah tuntunan syariat dalam adab memberikan nasihat. bisa jadi ia mau menerima, maka itu lah yang terbaik. Jika ia menolak, maka risalah nasihat telah tersampaikan.
  6. Nasihat itu bagi sebagian orang terdengar keras, maka lembutkanlah dengan nasihat yang beradab penuh kesantunan.
  7. Di antara ujian pemimpin itu adalah dekat dan mampu berbuat zalim sebesar-besarnya karena faktor asal yang mendukung hal tersebut. Maka berbahagialah rakyatya bila ada pemimpin yang lebih dekat dengan keadilan da kebijaksanaan.
  8. Menasehati penguasa itu ada dua macam.
    Pertama, ada yang mendukung perangai jelek penguasa. Setiap yang penguasa lakukan, dipuji dan dibela padahal yang dilakukan bisa jadi sejelek-jelek perbuatan zalim. Yang melakukan seperti ini adalah para penjilat dan pengejar dunia.
    Kedua, menasehati yang baik itu adalah dengan melihat pada perkara yang Allah dan Rasul-Nya ridai. Ketika penguasa keliru, maka dinasehati dengan cara yang baik secara rahasia, bukan dengan mengumbar aib menjatuhkan kehormatan mereka di hadapan orang banyak, karena hal ini dilarang.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi Utama: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.


[div class=fawaid-hadis]

Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.

Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabiﷺ).

[/div]

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button