IbadahKonsultasi

Maksud Menuntut Ilmu Jangan Pelajari Secara Bersamaan

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Maksud Menuntut Ilmu Jangan Pelajari Secara Bersamaan

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Maksud Menuntut Ilmu Jangan Pelajari Secara Bersamaan, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Afwan ustadz, mohon dibantu jelaskan mengenai salah satu kiat menuntut ilmu yaitu dalam menuntut ilmu jangan mempelajarinya secara bersamaan. Apa maksudnya?

Dan bagaimana dengan anak-anak sekolah umum yg mempelajari berbagai ilmu mata pelajaran disekolahnya meskipun ada pelajaran al-quran dan hadist namun juga ada mata pelajaran umum lainnya. Jazakallahu khair ….

Ditanyakan oleh Santri Mahad Bimbingan Islam


Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Di dalam mempelajari suatu ilmu tentunya seseorang berusaha menguasai dan memahaminya dengan baik dan benar, sehingga diharapkan ia bisa focus dengan ilmu yang sedang dipelajarinya.

Bila ada hal dan perkara yang menjadikan ia tidak bisa cepat menguasai dan memahaminya karena sebab keterbatasan kemampuannya maka hendaknya ia menghilangkan penghalang tersebut, termasuk di dalamnya bila seseorang mempelajari beberapa ilmu secara bersamaan.

Bila memang kemampuannya terbatas maka hendaknya ia tidak menggabungkan beberapa bacaan ilmu, namun bila ternyata ia dapat mempelajarinya secara bersamaan dan tidak mengganggu penguasaaan dan pemahaman terhadap ilmu ilmu tersebut maka di perbolehkan seseorang menggabungkannya, sesuai dengan kemampuan yang di milikinya.

Berkata Syaikh Munajjid dalam memberikan arahan bagaimana mencari ilmu yang baik dan benar, beliau menjelaskan,”

ولذلك من القواعد: الأخذ قليلاً قليلاً، وهذه وصية من عالم لمتفقه، قال له: تعلم كل يوم ثلاث مسائل ولا تزد عليها شيئاً حتى يتفق لك شيء من العلم فتعلم.
هذا الرجل تعلم على هذه الطريقة ثلاثة مسائل في اليوم، ولزم الحلقة حتى فقه فكان الناس يشيرون إليه بالأصابع.
وينبغي للمتفقه: أن يتثبت في الأخذ ولا يكثر، بل يأخذ قليلاً قليلاً حسب ما يحتمل حفظه، والناس يختلفون في الحفظ والاستيعاب، يأخذ قليلاً قليلاً حسب ما يحتمله حفظه ويقرب من ففهمه، فإن الله -تعالى- قال: وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ أنزلناه مفرقا لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً[الفرقان: 32].
إذاً، لابد من التدرج والأخذ قليلاً قليلاً.

“Dan oleh karenanya didapatkan kaidah ( dalam mencari ilmu): Mengambil secara sedikit demi sedikit, ini adalah wasiat dari seorang ulama kepada orang yang sedang belajar, beliau berkata,” pelajari setiap hari dengan tiga masalah dan jangan di tambah lebih dari itu, sampai kamu mempelajari dan memahami ilmu tersebut.

Bila seseorang belajar dengan cara ini , belajar dengan tiga masalah ilmu setiap harinya, terus konsisten dengan majlis ilmu sampai ia paham, maka suatu ketika nantinya manusia akan memperhitungkan ilmunya.

Oleh karena itu, bagi seseorang ketika belajar hendaknya ia menguatkan apa yang di pelajarinya dan tidak memperbanyaknya, Supaya ia mengambilnya sedikit demi sedikit sesuai kemampuan hafalannya, dimana manusia beragam dalam menghafal dan memahami.

Agar ia mengambil sedikit demi sedikit sesuai kemampuan hafalannya dan pemahamannya, karena Allah ta`ala berfirman,” Artinya, “Berkatalah orang-orang yang kafir: Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?. demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil.” (QS. Al Furqaan : 32).

Sehingga, seharusnya seseorang dalam belajar bertahap dalam mengambil ilmu, sedikit demi sedikit.” (https://almunajjid.com/courses/lessons/306)

Sehingga, dapat di pahami bahwa untuk mendapatkan target sesuai yang di harapkan, seseorang harus melihat kemampuannya di dalam menghafal dan memahami.

Bila cara ini di langgar, biasanya akan berdampak kepada pemahaman dan target yang ingin di hasilkan, bahkan akan memporak porandakan seluruh keinginanan, karena bisa jadi akan di dapatkan keputus asaan tatkala mengalami kesusahan diakibatkan volume yang melebihi kapasitas dari kemampuan yang ada.

Namun bila ia mampu menggabungkan dua atau tiga atau beberapa materi sekaligus, walau ini tidak di anjurkan , selama ia mampu maka boleh menggabungkannya., dengan tetap mengambil arahan dari para guru kita dengan apa yang akan atau sedang kita pelajari.

Dengan apa yang di rasakan oleh anak anak sekarang, di banyak sekolahan atau pesantren, dengan menggabungkan terlalu banyak materi dalam sehari atau sepekannya, sebenarnya banyak dampak negative yang bisa di rasakan.

Baik dari sisi penguasaan dan pemahaman yang tidak maksimal, atau semangat yang terus menurun karena merasakan kepenatan dan beban yang semakin dirasakan berat, dan sebagainya dari dampak negative lainnya.

Karenanya, hendaknya orang-orang yang berwenang dalam mengambil keputusan, baik ditingkat keluarga atau sekolahan untuk berhati hati di dalam memilihkan kurikulum yang tepat dan bertahap, sampai akhirnya nantinya diharapkan secara berkesinambungan hasil bisa di dapatkan secara optimal.

Bila tidak, maka akan hanya di dapatkan seorang manusia yang pernah belajar tanpa ada ilmu yang menempel di dalam hafalannya atau pernah paham dengan ilmu yang terkadang salah dipahaminya, karena bercampur dengan maklumat banyak yang tidak terlalu di pahaminya.

Semoga Allah memberikan kepada kita ilmu yang benar dan bermanfaat kepada kita semua walaupun itu sedikit.

Wallahu A’lam,
Wabillahittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button