Setelah Hijrah Merasa Dijauhi? Lakukan Hal Ini!

Setelah Hijrah Merasa Dijauhi? Lakukan Hal Ini!
Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan pembahasan tentang Setelah Hijrah Merasa Dijauhi? Lakukan Hal Ini! Selamat membaca.
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh. ‘Afwan Ustadz, izin bertanya. Dulu sebelum hijrah, ana merasa teman-teman ana terlihat santai ketika bergaul dengan ana.
Namun, setelah hijrah, ana merasa jika teman-teman ana menjadi canggung dan baku ketika berbicara dan bersikap kepada ana. Tetapi canggung dan baku dalam arti yang positif (ana merasa dihormati dan menjadi lebih berwibawa).
Akan tetapi, tetap saja ada perasaan yang kurang mengenakan di hati ana, mungkin karena kami seumuran dan ana merasa terlalu jadi serius.
Apa yang sebaiknya ana lakukan Ustadz? Apakah ini merupakan tanda yang baik/kurang baik? Jazaakumullah khoiron wa barakallahufiikum Ustadz
Ditanyakan oleh Santri Mahad BIAS
Jawaban:
Waalaikum salam warahmatulah wabarokatuh
Semoga Allah berikan kepada anda dan kita semua istiqomah untuk terus mengutamakan dan menjaga agama dan hidayah yang telah Allah berikan kepada kita.
Kecanggungan dengan perubahan yang dilakukan adalah hal biasa yang terjadi. Sambil tetap belajar ilmu agama Islam lebih banyak dan lebih baik lagi,terutama berkaitan dengan ilmu adab dan akhlak dalam pergaulan islami.
Diharapkan bisa menggabungkan antara keakraban/fleksibelitas dalam pergaulan, supaya tidak kaku dan disukai teman, dan juga dengan hukum syar`i supaya tidak melampaui batas dalam bersikap
Rasulullah telah menunjukkan dan memberikan contoh yang sangat baik kepada para sahabatnya, bahkan kepada orang non muslim, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” [HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273 (Shahiihul Adabil Mufrad no. 207), Ahmad (II/381), dan al-Hakim (II/613)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ.
“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.” [HR. At-Tirmidzi (no. 1162), Ahmad (II/250, 472)]
Akhlak yang baik adalah bagian dari amal shalih yang dapat menambah keimanan dan memiliki bobot yang berat dalam timbangan. Pemiliknya sangat dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akhlak yang baik adalah salah satu penyebab seseorang untuk dapat masuk Surga.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ.
“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang suka berbicara keji dan kotor.” [HR. At-Tirmidzi (no. 2002) dan Ibnu Hibban (no. 1920, al-Mawaarid),]
Dengan akhlak dan dakwah yang baik, berharap kita bisa merangkul orang orang sekitar kita untuk bisa mengikuti jejak hijrah yang hakiki, untuk merubah keadaan kepada yang lebih baik dan lebih islami.
Wallahu a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Jum’at, 30 Rabiul Akhir 1444H / 25 November 2022 M
Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini