FiqihKonsultasi

Bolehkah Orang Yang Bertindik Menyembelih Hewan?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Bolehkah Orang Yang Bertindik Menyembelih Hewan?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bolehkah orang yang bertindik menyembelih hewan, selamat membaca.

Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

Semoga Ustadz dan keluarga selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wata’ala. Aamiin

Ustadz, apa benar di dalam Islam kalau laki- laki yang bertindik (memakai anting) tidak boleh menyembelih hewan seperti ayam, sapi, kambing dan lain-lain ?
Adakah dalilnya ?

Syukron, jazaakallāhu khayran

(Disampaikan oleh Admin BiAS T09 G-42)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Memakai tindik dan anting bagi lelaki adalah haram hukumnya. Karena ia perbuatan yang dilaknat dimana pelakunya menyerupai wanita, demikian pula sebaliknya Islam juga melarang wanita yang menyerupai lelaki. Disebutkan dalam sebuah riwayat :

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari : 5885).

Adapun sembelihan seseorang selama ia masih muslim maka masih sah dan boleh, dan dosa dia itu urusan antara dia dengan Allah ta’ala. Adapun sembelihannya sah selama ia masih berstatus sebagai orang Islam artinya ia tidak melakukan perbuatan dosa yang mencapai derajat kekafiran.

BACA JUGA

Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi menerangkan akan halalnya sembelihan pelaku kefasikan, beliau berkata :

وعن ابن عباس رضي الله عنه: ( لا تؤكل ذبيحة الأقلف ). وعن أحمد : مثله.

والصحيح : إباحته؛ لأنه مسلم، فأشبه سائر المسلمين .

وإذا أبيحت ذبيحة القاذف والزاني وشارب الخمر، مع تحقيق فسقه، وذبيحة النصراني وهو كافر أقلف ؛ فالمسلم أولى

Dari Ibnu Abbas ; tidak boleh memakan sembelihan dari seorang yang belum khitan, dari Ahmad (bin Hanbal-pent) pun juga demikian. Pendapat yang benar sembelihannya boleh dimakan, karena ia masih muslim sama statusnya dengan sembelihan kaum muslimin lainnya.

Apabila sembelihan dari orang yang menuduh zina, pelaku pezina dan peminum khamr masih boleh dimakan bersamaan dengan kefasikan mereka. Demikian pula sembelihan orang nasrani yang tak berkhitan boleh dimakan maka sembelihan muslim lebih boleh lagi.
(Al-Mughni : 13/293).

Wallahu a’lam
Wabillahit taufiq

 

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله
Kamis, 11 Shafar 1441 H / 10 Oktober 2019 M



Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله  
klik disini

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Back to top button