AqidahKonsultasi

Takdir Dan Kebebasan Berkehendak

Takdir Dan Kebebasan Berkehendak

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Takdir Dan Kebebasan Berkehendak, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz, semoga Allah selalu senantiasa mencurahkan taufik dan hidayahnya bagi ustadz dan bagi seluruh kaum muslimin, Aamiin. Ijin bertanya, ketika manusia dihadapkan dalam sebuah pilihan, misal dia ingin sholat tepat waktu atau tidak, dua duanya bisa dilakukan, lalu dia memilih menunda sholat daripada menyegerakan, apakah ini bisa ditarik kesimpulan bahwa takdir dia diwaktu tersebut adalah menunda waktu ?
Mohon jawaban dan bimbingannya

جزاك اللهُ خيراً

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Iya itu takdir yang sudah ditakdirkan oleh Allah Ta’ala karena apapun yang terjadi semua tidak lepas dari takdir Allah, tapi bukan jadi itu hal yang dicintai oleh Allah Ta’ala karena di dalam Irodah (kehendak) ini terbagi menjadi dua yaitu Iradah Kauniyyah dan Iradah Syariyyah.

Yang sejenis dengan istilah Al-masyi’ah (kehendak) adalah Iradah Kauniyyah.
Sesuatu yang dikehendaki dengan Iradah Kauniyah itu pasti terjadi. Jika Allah menghendaki sesuatu secara Kauni, maka pasti akan terjadi. Allah Ta’ala berfirman,

إنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئاً أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata kepadanya, ‘Jadilah!’, maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

Random Ad Display

contoh Iradah Kauniyah adalah firman Allah Ta’ala,

إِن كَانَ اللّهُ يُرِيدُ أَن يُغْوِيَكُمْ

“ … sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu …” (QS. Huud: 34)

Iradah ini tidak melihat baik atau buruk sesuatu tapi melihat dari terjadinya sesuatu.

Adapun yang sejenis dengan istilah Al-mahabbah (mencintai) adalah Iradah Syar’iyyah. Iradah Syar’iyyah, bisa saja terjadi, dan bisa juga tidak terjadi. Terkadang Allah menghendaki sesuatu secara syar’i dan mencintai sesuatu tersebut, akan tetapi sesuatu tersebut tidak terjadi. Karena perkara yang dicintai itu bisa terjadi dan bisa juga tidak terjadi.

Di antara contoh Iradah Syar’iyyah adalah firman Allah Ta’ala,

وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ

“Dan Allah hendak menerima tobatmu.” (QS. An-Nisa’: 27)

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Fikri Hilabi, S.Ag. حافظه الله

Artikel Terkait

Back to top button
https://socialbarandgrill-il.com/ situs togel dentoto https://dentoto.cc/ https://dentoto.vip/ https://dentoto.live/ https://dentoto.link/ situs toto toto 4d dentoto https://vlfpr.org/ http://jeniferseo.my.id/ https://seomex.org/ omtogel https://omtogel.site/ personal-statements.biz https://www.simt.com.mk/ https://www.aparanza.it/ https://vivigrumes.it/ https://interpolymech.com/ https://frusabor.com/ https://www.aparanza.it/ https://www.ibcmlbd.com/ https://www.newdayauctions.com/ https://sikd.madiunkota.go.id/style/scatterhitam/ https://sia.universitasputrabangsa.ac.id/icon/gacor/