Adab & AkhlakKonsultasi

Menghadapi Tetangga yang Mengganggu Pekarangan Kita

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Menghadapi Tetangga yang Mengganggu Pekarangan Kita

Para pembaca Bimbinganislam.com yang shalih dah shalihah berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bagaimana cara menghadapi tetangga yang mengganggu pekarangan kita, selamat membaca.

Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Bagaimana cara menghadapi tetangga yang bebas menggunakan lahan pekarangan keluarga saya?
Afwan, seperti kandang kambing, kayu, tanah dari sawah, sangkar burung, dan nitip menanam pohon (semuanya di pekarangan saya). Dan nitipnya itu cukup lama Ustadz.
Mohon solusinya bagaimana?

Padahal batasan lahan pekarangan rumah masing-masing itu sudah jelas.
Saya pribadi merasa jadi kurang bebas kalau keluar di pekarangan sendiri.

Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah
(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH Klaten)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.

Seorang tetangga berkewajiban menjaga hak-hak saudaranya, bahkan rasulullah ﷺ mengaitkan menjaga hak tetangga dengan keimanan, beliau ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

“siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tetangganya”
(HR Bukhari : 5560)

Beliau ﷺ juga bersabda:

لَا وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ لَا وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ لَا وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قَالُوا وَمَنْ ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ جَارٌ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ قِيلَ وَمَا بَوَائِقُهُ قَالَ شَرُّهُ

Baca Juga:  Untuk Pasutri Yang Sedang Dalam Masalah Keluarga

“Tidak, demi Allah tidak beriman. Tidak, demi Allah tidak beriman. Tidak, demi Allah tidak beriman”
Para sahabat bertanya; “Siapakah itu wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab: “Seorang tetangga, yang tetangga lainnya tidak merasa aman dari gangguannya, “
Beliau ﷺ ditanya, “Apa itu gangguannya?”
Beliau bersabda: “Keburukannya.”
(HR Ahmad : 8078).

Solusinya adalah penanya berbicara baik-baik dengan tetangga tersebut, dan menyampaikan masalah yang dirasakan.
sehingga bisa mencari solusi bersama.

Wallahu a’lam,
Wabillahit taufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Jum’at, 02 Shafar 1441 H / 01 Oktober 2019 M



Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى 
klik disini

Ustadz Muhammad Ihsan, S.Ag., M.HI.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2011 – 2015, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2016 – 2021 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Syaikh Sulaiman & Syaikh Sholih As-Sindy di Malang 2018, Beberapa dars pada dauroh Syaikh Sholih Al-’Ushoimy di Masjid Nabawi, Dauroh Masyayikh Yaman tahun 2019, Belajar dengan Syaikh Labib tahun 2019 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kegiatan bimbingan islam

Related Articles

Back to top button