Kecemburuan Suami Terhadap Istri Dan Anak-anak Wanitanya

Kecemburuan Suami Terhadap Istri Dan Anak-anak Wanitanya
Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Ustadz mau bertanya maksud dan makna perkataan Ibnu Hajar A Asqolani berikut ini :
Orang berakal itu sangat berat baginya jika ada laki laki asing memandang istrinya atau wajah putrinya.
(Kitab Fathul Baari 12/245)
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Disampaikan Oleh Sahabat BiAS)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Demikianlah selayaknya seorang lelaki muslim memiliki kecemburuan terhadap istri dan anak-anak wanitanya. Sehingga perasaan tersebut akan membawa dia kepada perilaku untuk senantiasa memerintahkan anak dan istri untuk menutup aurat agar tak terlihat oleh lelaki lain.
Betapa banyak lelaki di zaman ini yang tidak memiliki kecemburuan terhadap istrinya. Istrinya keluar rumah tanpa mengenakan penutup aurat tanpa mengenakan jilbab dan dilihat oleh orang banyak akan tetapi suaminya diam. Sikap diam ini adalah sikap tercela dan sebaliknya kecemburuan pada kondisi ini adalah kecemburuan yang terpuji.
Sa’ad bin ‘Ubadah mengatakan ;
لَوْ رَأَيْتُ رَجُلًا مَعَ امْرَأَتِي لَضَرَبْتُهُ بِالسَّيْفِ غَيْرَ مُصْفَحٍ
“Seandainya aku melihat seorang laki-laki sedang bersama istriku pasti aku pukul dia dengan sisi pedangku yang tajam!”
Mendengar ucapannya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
أَتَعْجَبُونَ مِنْ غَيْرَةِ سَعْدٍ لَأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ، وَاللَّهُ أَغْيَرُ مِنِّي
“Tidak herankah kalian kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu daripada Sa’ad, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih cemburu lagi daripada aku.”
(HR. Bukhari : 5220)
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga pernah menjelaskan :
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada ad-dayyuts pada hari kiamat, dan tidak akan memasukkannya ke dalam surga”.
(HR Ahmad : 2/69, 128, 134).
Dayyuts adalah, seorang suami yang tidak memiliki sifat cemburu dan membiarkan isterinya berbuat maksiat. Dan sebaliknya, suami yang terlalu berlebihan rasa cemburunya akan hidup sengsara dan tersiksa, bahkan jarang seorang isteri yang mampu hidup lama dengannya, karena selalu merasa diawasi dan merasa tertekan.
Wallohu A’lam
Wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله
Senin, 11 Rajab 1440H / 18 Maret 2019M