FiqihKonsultasi

Hukum Berbohong Agar Bisa Ikut Kajian

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Hukum Berbohong Agar Bisa Ikut Kajian

Pertanyaan:

بسم الله الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, teman saya berbohong izin sama mamanya kerja kelompok.. tapi sebenarnya dia mau ke taʼlim nuntut ilmu agama.. Berbohong dalam hal ini diperbolehkan tidak? Mengingat mamanya sama sekali tidak memperbolehkan dia ke taʼlim.

Jazākallāh  khairan

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T07

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ الله

Alhamdulillāh rabbil ālamīn, Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Wajazākallāh  khairan katsiran atas pertanyaan dan do’a yang antum sampaikan,

Semoga Allāh tabāraka wa ta’āla senantiasa memudahkan segala amal ibadah dan urusan kita semua.

Berbohong demi kebaikan seringkali jadi alasan untuk menghalalkannya, padahal kaidah “tujuan baik dapat menghalalkan segala cara” adalah sebuah kaidah yang salah. Kaidah yang benar adalah:

الْغَايَةُ لاَ تُبَرِّرُ الْوَسِيْلَةَ إِلاَّ بِدَلِيْلٍ

“Tujuan tidak membolehkan wasilah (cara atau sarana) kecuali dengan dalil”

Yang berarti cara untuk mendatangkan kebaikan juga mesti berdasarkan dalil. Dan dalil yang membolehkan untuk berbohong hanya pada 3 kondisi sebagaimana disebutkan dalam hadits yang dijelaskan Ibnu Syihab;

قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَلَمْ أَسْمَعْ يُرَخَّصُ فِى شَىْءٍ مِمَّا يَقُولُ النَّاسُ كَذِبٌ إِلاَّ فِى ثَلاَثٍ الْحَرْبُ وَالإِصْلاَحُ بَيْنَ النَّاسِ وَحَدِيثُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ وَحَدِيثُ الْمَرْأَةِ زَوْجَهَا

“Aku tidaklah mendengar sesuatu yang diberi keringanan untuk berdusta di dalamnya kecuali pada tiga perkara, “Peperangan, mendamaikan yang berselisih, dan perkataan suami pada istri atau istri pada suami (dengan tujuan untuk membawa kebaikan rumah tangga).”

[HR Bukhari 2692 dan Muslim 2605]

Lalu bagaimana solusinya jika dilarang untuk ikut ta’lim oleh mamanya (orangtua-ed)?

Mungkin bisa dengan tauriyah, alias berbicara dengan diplomasi. Sampaikan bahwa anda ingin belajar, sebab ta’lim pun proses belajar kan? Namun ini tentu saja masih menyisakan masalah, yakni ketika ditanya belajar di mana? Tentu saja anda akan bohong jika mengatakan di rumah teman, dan itu terlarang.

Bagaimana yang terbaik?

Dakwah dan syiarkan islam dengan baik kepada mama (orangtua-ed), tunjukkan bahwa Islam itu sangat indah, dan mempelajarinya adalah wajib.

https://www.youtube.com/watch?v=vwOI-F6rFOg&t=273s

Jangan lupa, sampaikan dengan penuh adab dan sabar.

Wallāhu a’lam
Wabillāhittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
👤 Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
📆 Selasa, 6 Rabi’ul Awwal 1440 H / 13 November 2018 M

Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, S.Ag., M.Ag.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Hadits 2010 - 2014, S2 UIN Sunan Kalijaga Qur’an Hadits 2015 - 2019 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dynamic English Course (DEC) Pare Kediri, Mafatihul Ilmi (Ustadz Dzulqarnaen) sedang diikuti | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kuliah Pra Nikah Naseeha Project

Related Articles

Back to top button