IbadahKonsultasi

Tentang Doa Keselamatan Dari Kematian Mendadak

Pendaftaran Grup WA Madeenah

TENTANG DOA KESELAMATAN DARI KEMATIAN MENDADAK

Pertanyaan

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Pertanyaan dari Sahabat BiAS:

Ustadz, benarkah broadcast berikut ?
____
DO’A SELAMAT DARI MATI MENDADAK
CUKUP DIBACA SEKALI SEUMUR HIDUP
MARI KITA BACA SEKARANG JUGA !

Do’a keselamatan dari kematian mendadak.
Di riwayat kan dari Rasululloh saw, bahwasanya Alloh swt berfirman:
Wahai (Kekasihku) Muhammad,tidak ada seorang pun dari Ummat Mu yang membaca do’a ini walaupun sekali dalam umur nya kecuali dengan kemulyaan dan keagungan Ku,

Aku akan menjamin untuk nya tujuh perkara:

1: Aku akan angkat kefakiran dari nya.

2: Aku akan amankan dia dari pertanyaan Mungkar dan Nakir.

3: Aku akan tuntun jalan nya di Shirat.

4: Aku akan menjaga nya dari kematian mendadak.

5: Aku akan haramkan neraka atasnya.

6: Aku akan menjaga nya dari himpitan kubur.

7: Aku akan melindungi nya dari kemurkaan raja yang jahat dan dzalim.

BERIKUT INI DO’ANYA :

لَا اِلـهَ اَلٌَااللٌَهُ اَلْجَلِیْلُ الْجَبٌَارُ
Laa ilaaha illalloohul jaliilul jabbaar,

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهٌَار
Laa ilaaha illalloohul waahidul qohhaar,

ُلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَرِیْمُ السٌَتٌَار
Laa ilaaha illalloohul kariimus sat taar,

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَبِیّرُ الْمُتَعَال
Laa ilaaha illalloohul kabiirul mutta ‘aal

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ

Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu muslimuun,

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریْکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُوْن
Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu ‘aabiduun,*

َلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ قَانِتُوْن
Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu koonituun,

َلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ صَابِرُوْنَ
Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu shoobiruun,

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّه
Laa ilaaha illalloohu muhammadan rosuululloh,

اللَّهُمَّ اِلَیْکَ فَوٌَضْتُ اَمْری،
، وَعَلَیْکَ تَوَكَّلْتُ يَا اَرْحَمَ الرٌَاحِمٍیْنَ.
Allohumma ilaika fawadh’tu amrii,wa ‘alaika tawak kaltu yaa arhamar roohimiin,

اللَّهُمَّ صَلٌِ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَما صَلٌَیْتَ عَلَى اِبْرَاهِیْم وَآلِ اِبْرَاهِیْم اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ
Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ali muhammad kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa ali ib’roohiim innaka hamiidum majiid,

وَبَارِکْ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَما بَارَکْتَ عَلَى اِبْرَاهِیْم وَآلِ اِبْرَاهِیْم فِي الْعالَمينَ اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ.
Wa baarik ‘alaa muhammad wa ali muhammad kamaa barokta ‘alaa ibroohiim wa ali ibroohiim fil ‘aalamina innaka hamiidum majiid.

Jazakallahu khoiron.

(Disampaikan : Dewi Masithoh, Admin T07)

Jawaban

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Dari judulnya saja sudah mencurigakan. Apa salahnya mati mendadak? Terlebih jika mati mendadaknya dalam sholat?

Juga ada ketidaksinkronan dengan penjelasan setelahnya, awalnya keselamatan dari kematian mendadak, selanjutnya adalah jaminan dalam 7 perkara.
Yang ada dalam hadits adalah doa berlindung dari mati mengenaskan, sebagaimana dalam hadits:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا

“Yaa Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (jatuh), kehancuran (ditimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepadaMu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepadaMu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari mati karena tersengat (binatang berbisa)” [HR An-Nasa’i 5531]

Sementara mati mendadak justru digambarkan sesuatu yang baik bagi orang yang beriman,
Dalam sebuah hadits disebutkan:

عَنْ عُبَيْدِ بْنِ خَالِدٍ السُّلَمِىِّ – رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَرَّةً عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ مَرَّةً عَنْ عُبَيْدٍ – قَالَ مَوْتُ الْفَجْأَةِ أَخْذَةُ أَسَفٍ

Dari ‘Ubaid bin Khalid as-Sulami, seorang laki-laki dari sahabat Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam, perawi terkadang mengatakan dari Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam, dan terkadang mengatakan dari ‘Ubaid, dia berkata: “Kematian mendadak adalah siksaan yang membawa penyesalan” [HR Abu Dawud 3112]

Maksud membawa penyesalan disini adalah bagi orang kafir, bukan orang yg memiliki keimanan kokoh. Karena yang dirasakan seorang mukmin justru keringanan, sebagaimana dalam hadits;

عَنْ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ : مَوْتُ الْفُجَاءَةِ تَخْفِيفٌ عَلَى الْمُؤْمِنِ ، وَأَسَفٌ عَلَى الْكَافِرِ

Dari Ibnu Mas’ud rodhiallohu anhu, ia berkata: “Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir” [Mu’jamul Kabir 6782]

Stop share (menyebarkan -ed) doa tersebut, dan jika terlanjur tabayyunlah dan mohonlah maaf.

Wallohu A’lam
Wabillahit Taufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
(Kontributor Bimbinganislam.com)

Tanya Jawab
Grup WA Admin Akhwat Bimbingan Islam
Jum’at, 18 Robi’ul Tsani 1439H / 5 Januari 2018M

Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, S.Ag., M.Ag.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Hadits 2010 - 2014, S2 UIN Sunan Kalijaga Qur’an Hadits 2015 - 2019 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dynamic English Course (DEC) Pare Kediri, Mafatihul Ilmi (Ustadz Dzulqarnaen) sedang diikuti | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kuliah Pra Nikah Naseeha Project
Back to top button