Sahkah Sholat di Belakang Imam yang Tidak Menggerakkan Bibir Ketika Bacaan Sir?

Sahkah Sholat di Belakang Imam yang Tidak Menggerakkan Bibir Ketika Bacaan Sir?
Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Afwan, izin bertanya. Bagaimana hukumnya sholat di belakang imam yang kita tahu dia tidak menggerakkan bibir ketika bacaan sirr?
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Ditanyakan oleh Fulan, Sahabat BiAS di Bengkulu)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Tidak sah shalatnya dan kita harus mengulangi shalat karena membaca surat Al-Fatihah dan beberapa doa lain merupakan rukun shalat yang harus ada. Dan seseorang tidak dikatakan membaca kecuali jika ia menggerakkan bibirnya, Allah ta’ala berfirman :
لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ
“Janganlah engkau menggerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak buru-buru menguasai nya.”
(QS Al-Qiyamah : 16).
Disebutkan pula dalam salah satu fatwa dengan redaksi sbb :
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد:
فلا ريب أن الصلاة من غير تحريك اللسان والشفتين وإخراج الحروف من مخارجها لا تصح، وإنما اختلف العلماء فيما زاد على هذا القدر وهو إسماع النفس هل يشترط كما هو مذهب الجمهور، أو يكتفى بإخراج الحروف من مخارجها كقول المالكية واختيار شيخ الإسلام ابن تيمية؟ ولتنظر الفتاوى التالية أرقامها: 114664، 119377، 126532، 133555.
فإذا علمت هذا، فإذا كنت صليت على نحو لا يجزئ فإن إعادة تلك الصلوات تلزمك، وهي دين في ذمتك لا تبرئين إلا بقضائها؛ لقوله صلى الله عليه وسلم: فدين الله أحق أن يقضى. متفق عليه.
فعليك أن تبادري بقضاء تلك الصلوات مع التوبة والاستغفار من تقصيرك في تعلم ما يلزمك تعلمه
والله أعلم.
“Segala puji bagi Allah, shalawat dan sallam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya, amma ba’du
Tidak diragukan bahwa shalat dengan tanpa menggerakkan lisan, dua bibir dan tanpa mengeluarkan huruf dari makhraj-nya maka shalat tadi tidak sah.
Para ulama berselisih tentang apa yang melebihi ukuran ini, yaitu sampai diri sendiri mampu mendengarnya. Apakan hal ini disyaratkan sebagaimana pendapat jumhur/ mayoritas ulama.
Ataukah hanya cukup mengeluarkan huruf dari makhrajnya sebagaimana pendapat madzhab Malikiyah dan pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
Apabila engau telah memahami hal ini, apabila engkau shalat dengan tata cara yang tidak mencukupi maka engkau wajib mengulangi shalatmu. Itu adalah tanggungan yang harus engkau lunasi sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam “Agama Allah lebih berhak untuk dilunasi”. (Muttafaqun ‘Alaihi)
Wajib bagi engkau untuk bersegera mengqadha’ shalat disertai taubat dan istighfar karena engkau kurang didalam mempelajari apa yang wajib bagi engkau untuk dipelajari.”
(Fatawa Islamweb no. 205882).
Wallahu a’lam
Wabillahit taufiq
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati, حفظه الله تعالى
Senin , 27 Syawwal 1440 H/ 01 Juli 2019
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله klik disini