KultumTausiyah

Perintah Allah Untuk Berbakti Kepada Orang Tua

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Birrul Walidain

Dalam agama kita yang mulia ini Allah Ta’ala memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua dan Allah memberikannya kedudukan yang tinggi. Berbakti bukanlah sekedar balas jasa, kepantasan, maupun kesopanan, akan tetapi bakti kepada orang tua merupakan salah satu bentuk amal shalih dalam bertawassul kepada Allah.

Allah Ta’ala Berfirman:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “uff” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra 17: 23).

Makna Ayat Secara Umum

  1. Allah memerintahkan kepada para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan perintah yang paling agung, yaitu hendaknya mereka hanya beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
  2. Hendaknya mereka untuk berbuat baik kepada kedua orang tua-nya, terutama ketika mereka sudah beranjak tua. Jangan menyakitinya dengan perkataan ataupun perbuatan. Karena mereka menjadi sebab keberadaan kita di dunia dan mereka telah bersusah payah membesarkan dan mendidik kita.

Faidah Ayat

  1. Tauhid adalah perintah yang paling utama dan kewajiban yang paling besar yang harus kita ketahui.
  2. Sebaliknya kesyirikan adalah larangan paling besar yang harus kita ketahui, supaya tidak terjatuh ke dalam kesyirikan.
  3. Tauhid memiliki 2 rukun, yaitu An-Nafyu dan Al-Itsbat.
    • An-Nafyu yaitu meniadakan semua sesembahan.
    • Al-Itsbat yaitu menetapkan hanya Allah yang berhak diibadahi.
  4. Seseorang tidak cukup hanya menetapkan Allah saja yang berhak diibadahi, tapi juga ia harus meniadakan sesembahan yang lain.
  5. Tingginya hak orang tua, dimana Allah menggandengkan hak-Nya dengan hak orang tua.
  6. Bagaimana seorang hamba yang berakhlak mulia akan melakukan kesyirikan padahal Allah yang menciptakan, menghidupkan, mematikan, memberikan rizki, dan mencukupinya?
  7. Dan bagaimana mungkin seorang anak yang shalih akan melakukan kedurhakaan, padahal kedua orang tuanya adalah sebab keberadaan mereka ke dunia, ibunya mengandung, melahirkan, menyusui, dan membesarkannya.
  8. Berbaktilah sebakti-baktinya kepada kedua orang tua dalam semua hal, kecuali jika ia menyuruh untuk maksiat kepada Allah, maka tidak boleh ditaati.
  9. Maksimalkan diri dalam berbakti kepada orang tua ketika keduanya sudah mulai menua. Karena pada masa ini, kita diuji dengan adanya pasangan dan anak, maka bakti kepada orang tua harus lebih diutamakan. Serta jangan sampai ada kecondongan terhadap salah satunya sehingga melalaikan yang lain.
  10. Jangan berlaku buruk kepada orang tua walaupun hanya dengan kalimat ‘uff’, ‘aah’, atau semisalnya. Akan tetapi berkatalah dengan perkataan yang mulia.
  11. Jika dengan kalimat paling sedikit dan singkat pun kita tidak boleh menyakiti hati mereka apalagi yang lebih dari itu. Tentunya dilarang, karena sikap yang menunjukan kejengkelan, kepada orang tua maka hukunya adalah durhaka.
  12. Haram melakukan kedurhakaan kepada kedua orang tua.
  13. Tidak ada alasan untuk tidak mentauhidkan Allah dan berbakti kepada orang tua.
BACA JUGA

Disusun oleh:
Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA. حفظه الله
(Kontributor Bimbinganislam.com)



Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA. حفظه الله
Beliau adalah Pengasuh Yayasan Ibnu Unib Cianjur dan website cianjurkotasantri.com
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA. حفظه الله
klik disini

Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA.

Beliau adalah Pengasuh Yayasan Ibnu Unib Cianjur dan website cianjurkotasantri.com

Related Articles

Back to top button