Keluarga

Mengurangi Bertemu Orang Tua Karena Banyak Mudhorrotnya?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab tentang mengurangi bertemu orang tua karena banyak mudhorrotnya? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Bismillah, bolehkah mengurangi intensitas bertemu orang tua karena banyak mudharatnya, namun tetap SMS dan telepon. Mohon dijawab ustadz jazaakallah khoir.

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Twitter Bimbingan Islam)


Jawaban:

Mudhorot yang dimaksudkan mudhorrot seperti apa, lebih baik disampaikan secara spesifik.

Intinya kita tetap dituntut untuk berinteraksi yang baik dengan ortu, bertutur kata yang baik, penuh kelembutan, menaati segala perintah mereka selagi tidak dalam kemaksiatan, jika memerintah maksiat barulah kita tidak menurutinya.

Taruhlah mudhorrot yang ditimbulkan oleh ortu sampai level kesesatan, atau kekufuran, tetaplah kita dituntut untuk mempergauli mereka dengan baik, Allah berfirman:

وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku (Allah) sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik”. (Lukman:15)

Jika jarangnya Anda berkunjung kepada mereka justru malam menyakiti hati mereka dan menimbulkan kerenggangan, baiknya anda tetap mengunjungi mereka seperti biasa, jika ada kesalahan mereka maka anda berusaha meluruskan dengan baik. Semoga Allah beri taufiq pada semuanya. Wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Kamis, 14 Syaban 1443 H/17 Maret 2022 M


Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik disini

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button