Ketika Orang Tua Poligami, Bagaimana Sikap Anak?

Ketika Orang Tua Poligami, Bagaimana Sikap Anak?
Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Bapak saya berpoligami, ibu saya istri pertamanya, sekarang bapak saya hampir 1 tahun ini sakit dan selama itu pula dia tidak pernah memberi nafkah ke istri keduanya, dan selama itu pula ibu saya menjadi tulang punggung keluarga.
Bagaimana kami selaku anak menyikapi hal tersebut? Apa terus membiarkan atau bagaimana, Ustadz?
جَزَاك الله خَيْرًا
(Sahabat BiAS T09-G07)
Jawaban :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين
Coba diskusikan hal ini dengan Bapak. Karena urusan rumah tangga tetap Bapak-lah pemimpinnya.
Jangan sampai keputusan anak dirasa melangkahi dan membuat Bapak tersinggung. Sikap terbaik bagi sang anak adalah memberi semangat pada kedua orangtua untuk tetap menjalankan Syari’at Alloh kapanpun dan bagaimanapun keadaannya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن
”Bertaqwalah kepada Alloh di manapun engkau berada*, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik”.
[HR Tirmidzi 1987]
Maka lafal ‘di manapun engkau berada’ ini termasuk bagaimanapun keadaanya, taqwa tetap merupakan prioritas utama.
Wallohu a’lam, wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Senin, 06 Jumādā Ats-Tsānī 1440 H / 11 Februari 2019 M