Keluar Kamar Mandi/WC Kenapa Harus Meminta Ampun?

Keluar Kamar Mandi/WC Kenapa Harus Meminta Ampun?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan alasan kenapa harus meminta ampun ketika keluar kamar mandi/WC. Selamat membaca.
Pertanyaan:
Bismillah, Ustadz, kenapa ketika keluar dari kamar mandi, kita memohon ampunan kepada Allah? Yaitu membaca ghufraanaka. Jazakallahu khairan.
(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)
Jawaban:
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد:
Saudara, bahwa tidak setiap hukum di dalam Islam ini diketahui hikmah yang terkandung di dalamnya, yang pasti, bahwa Rasulullah shallahu alaihi wasallam telah mengajarkannya untuk meminta ampunan kepada Allah, dengan menjalankannya maka insyaallah ada pahala di dalamnya.
Memang ada penjelasan dari sebagian para ulama terkait dengan hal tersebut, sebagian mengatakan bahwa minta ampun seseorang setelah dari buang hajat disebabkan ia telah meninggalkan dzikir kepada Allah selama di dalam kamar mandi, padahal manusia diperintahkan untuk selalu mengingatkan Allah.
Hikmah yang lainnya bahwa orang tersebut meminta ampun dari kelemahan yang didapat, tidak bersyukurnya dari kenikmatan Allah yang telah diberikan, ternyata makanan atau minuman yang ada di dalam tubuh kita banyak terbuang di toilet, tanpa banyak manfaat yang dihasilkannya untuk selalu mengabdi kepada Allah.
Namun sebagian melemahkan penjelasan atau alasan di atas, yang menyatakan bahwa alasannya karena tidak bolehnya dzikir di dalam toilet sehingga diperintahkan untuk beristighfar ketika keluar dari toilet. Alasan ini lemah karena pada dasarnya kita meninggalkan dzikir di dalam kamar mandi itu karena perintah Rasulullah, beliau yang telah mengajarkannya, pun juga lemahnya alasan tersebut karena sebenarnya di dapat toilet dan di mana pun juga bisa menggunakan hati bila mau mengingat Allah, sehingga tertolaklah alasan ini.
Sehingga niatkan mengikut perintah dan sunnah Rasulullah dalam menjalankan sunnah/doa tersebut.
Wallahu ta`ala a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Rabu, 2 Dzulqodah 1443 H/ 1 Juni 2022 M
Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini