Aqidah

Hukum Peringatan Acara Tahunan Dunia, Boleh?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Hukum Peringatan Acara Tahunan Dunia, Boleh?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Hukum Peringatan Acara Tahunan Dunia, Boleh? selamat membaca.

Pertanyaan:

Bismillah. Ahsanallahu ‘ilaikum ustadz. Izin bertanya, apa hukum ikut lomba menulis gratis yang diadakan pada saat hari air sedunia? Dalam rangka mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya air.

Apakah jika diperingati satu tahun sekali, “hari air” termasuk ied dan bisa terjatuh dalam tasyabbuh? Jazaakumullahu khayran

Ditanyakan oleh Santri Mahad Bimbingan Islam


Jawaban:

Hukumnya boleh, sebagaimana menukilkan apa yang telah disebutkan di dalam islamqa pada no fatwa 115148 tekait dengan pertanyaan senada, terkait hukum peringatan acara dunia, boleh atau tidak, dituliskan di dalamnya dengan jawaban, antara lain,”

لا حرج في شرع الله تعالى من إقامة الاحتفالات في الأعراس ، أو غيرها من المناسبات الدنيوية ، بشرط خلوها من المنكرات ، كالاختلاط ، والمعازف ، وهذه الاحتفالات ليست من العبادات التي يُتقرب فيها إلى الله تعالى ، بل هو اجتماع لإظهار الفرح والسرور ، والأصل في العادات الإباحة ، بخلاف العبادات فإن الأصل فيها المنع حتى يرد التدليل بمشروعيتها .
ومن الاحتفالات الممنوعة في الشرع – عدا ما فيه منكرات ومعاصٍ – : ما كان فيه مشابهة لأهل الكفر ، كالاحتفال بيوم الميلاد ، ويوم الأم ، ويشتد المنع إذا اتخذت صورة تشبه صورة الأعياد الشرعية ؛ وهو واقع حال تلك المناسبات ، فيطلق عليها ” عيد الميلاد ” ، و” عيد الأم ” ، وهي مناسبات فيها مشابهة لأهل الكفر ، والذين نهينا على التشبه بهم ، ويشتد المنع أكثر إذا قصد المحتفل بها التقرب إلى الله تعالى ، لأنه جمع بين المعصية ، والبدعة .

Baca Juga:  Nasehat Untuk Muamalaf Tentang Jembatan Shirath

“Tidak mengapa menurut syariat Allah untuk mengadakan berbagai acara/perayaan dalam acara pernikahan atau yang lainnya dari acara/peringatan dunia dengan syarat tidak ada kemungkaran di dalamnya, seperti ikhtilath, musik.

Acara acara seperti itu bukanlah dari ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ia hanya sarana untuk berkumpul dan menampakkan kebahagian dan suka cita. Asal dalam perkara adat/kebiasaan adalah boleh. Berbeda terkait masalah ibadah karena asal perbuatannya adalah larangan sehingga membutuhkan dalil dalam ( menjalankan hukum) syariatnya.

Diantara perayaan yang terlarang dalam syariat, diluar karena sebab kemungkaran dan kemaksiatan adalah semisal perayaan yang ada di dalamnya tasyabbuh dengan orang kafir, seperti perayaan hari raya ulang tahun, hari ibu.

Menjadi lebih dilarang lagi bila di lakukan dengan bentuk yang menyerupai perayaan hari raya yang syar`I. inilah yang terjadi sekarang ini dalam meryakan perayaan tersebut.

Di kenal dengan perayaan hari Ulang Tahun, Hari ibu karena ia adalah perayaan yang tasyabbuh dengan orang kafir, dimana kita dilarang untuk menyerupai mereka, juga semakin terlarang bila maksud dari perayaan tersebut di tujukan seakan untuk mendekatkah diri kepada Allah (yang dianggap seperti ibadah ibadah lain,pent) karena ia telah menggabungkan antara kemaksiatan dan bid`ah.”

Wallahu a`lam.

[https://islamqa.info/ar/answers/115148/]

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Ahad, 10 Syawwal 1444H / 30 April 2023 M 


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di

Akademi Shalihah Menjadi Sebaik-baik Perhiasan Dunia Ads

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button