Fiqih

Fikih Doa Ketika Sujud

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Fikih Doa Ketika Sujud

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan: Fikih Doa Ketika Sujud. Selamat membaca.


Pertanyaan:

Bismillah..

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

‘Afwan ustadz, izin bertanya

Bolehkah membaca do‘a ketika sujud dalam semua raka‘at shalat, caranya seperti contoh berikut ini:

Do‘a sujud 3x [kemudian] Do‘a sapu jagad 3x [kemudian] Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad [kemudian] Aamiin

Jazaakallahu khayran atas jawabannya

Baarakallaahu fiik.

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Grup Whatsapp Bimbingan Islam)


Jawaban:

Wa alaikumussalaam warahmatullah wabarakatuhu..

Kondisi sujud adalah salah satu di antara waktu mustajab untuk berdoa, Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa.” (H.R Muslim).

Hukum Berdoa dengan Potongan Ayat Al-Quran Ketika Sujud

Jika seseorang berdoa di kala sujudnya dengan salah satu potongan ayat al-Quran, tidak mengapa jika itu diniatkan sebagai doa, bukan sebagai bacaan di kala sujud, berdasarkan sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan dari) apa yang diniatkannya”. (H.R Bukhari & Muslim).

Al-Imam al-Zarkasyi mengatakan:

محل الكراهة ما إذا قصد بها القراءة , فإن قصد بها الدعاء والثناء فينبغي أن يكون كما لو قنت بآية من القرآن انتهى .

تحفة المحتاج” (2/61) .

“Tempat dimakruhkannya adalah tatkala memaksudkan bacaan Quran itu sebagai bacaan sujud, namun jika ia meniatkannya sebagai doa dan pujian maka selayaknya hukumnya menjadi sama (boleh) seperti ketika membaca ayat al-Quran di waktu qunut”. (Tuhfatu al-Muhtaj 2/61).

Baca Juga:  Apakah Wudhu Batal Jika Menginjak Najis di Lantai?

Dan membaca ayat al-Quran sebagai doa ketika qunut diperbolehkan, al-Imam al-Nawawi mengatakan:

ولو قنت بآية أو آيات من القرآن العزيز وهي مشتملة على الدعاء حصل القنوت ، ولكن الأفضل ما جاءت به السنة انتهى

“Jika berqunut dengan satu ayat atau beberapa ayat al-Quran yang mengandung doa, maka terlaksanalah qunut, namun yang afdol adalah dengan mencukupkan dengan doa yang datang dalam hadist”. (Al-Adzkar hal:59).

Hukum Membaca Shalawat dalam Sujud

Adapun hukum membaca solawat tatkala sujud, Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

هذا من أسباب الإجابة، يحمد الله ويثني عليه ويصلي على النبي صلى الله عليه وسلم ولو في السجود ولو في آخر الصلاة ثم يدعو، لأن هذا من أسباب الإجابة

“Ini adalah salah satu faktor dikabulkannya doa, memuja dan memuji Allah kemudian bersolawat kepada Nabi walaupun di waktu sujud, walau di akhir solat kemudian dia berdoa, karena hal ini adalah di antara faktor dikabulkannya doa”.

Lihat: https://www.islamweb.net/ar/fatwa/266629/%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%84%D8%A7%D8%A9-%D8%B9%D9%84%D9%89-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D8%AC%D9%88%D8%AF%D8%8C-%D9%88%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%AD%D8%A8%D8%A7%D8%A8-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%84%D8%A7%D8%A9-%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87-%D8%A8%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%8A%D8%BA-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A3%D8%AB%D9%88%D8%B1%D8%A9

Dari sedikit paparan di atas, kita simpulkan bahwa membaca ayat al-Quran di kala sujud jika diniatkan sebagai doa adalah boleh hukumnya, sebagaimana bershalawat kepada Nabi () juga boleh, dan justru hal tersebut adalah di antara faktor dan sarana terkabulnya doa. Wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله

Jumat, 30 Rabiul Awal 1443 H/ 5 November 2021 M



Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik disini

Akademi Shalihah Menjadi Sebaik-baik Perhiasan Dunia Ads

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button