IbadahKonsultasi

Duduk Tahiyat Saat Masbuk Rakaat Terakhir

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Duduk Tahiyat Saat Masbuk Rakaat Terakhir

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Duduk Tahiyat Saat Masbuk Rakaat Terakhir, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

1.Ketika kita solat berjamaah masbuk, imam sedang tasyahud akhir berarti kan imam duduknya Tawaruk, sedangkan kita kan mau berdiri lagi (menyempurnakan rakaat yg kurang), maka kita duduk tasyahudnya ikut seperti imam (Tawaruk), atau duduk Iftirasy?

2.Ketika kita mendengar atau mengucap nama Nabi Muhammad ﷺ, kan kita diperintah untuk mengucapkan ﷺ, nah apabila yang kita dengar atau ucap hanya Nabi atau Rasulullah atau Rasul atau Baginda dan sebagainya, apakah kita juga tetap diperintah untuk mengucap ﷺ?

Lalu mengucap atau bersolawat ketika mendengar atau mengucap Nabi Muhammad ﷺ itu hukumnya wajib (fardhu) [berdosa bila tidak bersolawat] atau hanya Sunnah (tidak berdosa) ?Terimakasih, Semoga Allah membalas dengan sempurna ustad yang menjawab. Allah Maha Pembalas

جزاك اللهُ خيراً

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Pertanyaan pertama, duduk tawaruk atau iftirasy sama-sama sah sholat nya hanya disana ada perbedaan para ulama untuk menetapkan mana yang lebih aula (baik), sebagiannya ada yang berkata tawaruk, dan sebagian yang lain berkata iftirasy. Yang ana kuatkan untuk kasus ini adalah tawaruk supaya kita lebih sempurna dalam mengikuti imam.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu :

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلَا تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ

Baca Juga:  Puasa Arofah Dengan Hutang Qodho Puasa Yang Banyak

“Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahwasanya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti, maka janganlah menyelisihnya. Apabila ia ruku’, maka ruku’lah. Dan bila ia mengatakan ‘sami’allahu liman hamidah’, maka katakanlah, ‘Rabbana walakal hamdu’. Apabila ia sujud, maka sujudlah. Dan bila ia shalat dengan duduk, maka shalatlah dengan duduk semuanya”. [Bukhari dan Muslim].

Pertanyaan kedua, tetap kita disunnahkan membaca sholawat kepada Rasulullah ﷺ ketika kita tahu yang dimaksud itu Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam, jika kita tidak sholawat kepada beliau Shollallahu ‘alaihi wa sallam kita termasuk orang yang pelit.

Dari Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

[1]

“Orang yang paling bakhil adalah seseorang yang jika namaku disebut ia tidak bershalawat untukku.” [HR. Nasa’i, Tirmidzi dan Thabaraniy].

Dan di hadis yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

[2]

“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bershalawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan Hakim]

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Fikri Hilabi, S.Ag. حافظه الله

  1. البَخِيلُ كُلَّ البُخْلِ الَّذِي ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
  2. رَغَمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

Related Articles

Back to top button