Bulan Ramadhan Fokus Tilawah Al-Qur’an Dan Baca Buku Agama, Bolehkah?

Bulan Ramadhan Fokus Tilawah Al-Qur’an Dan Baca Buku Agama, Bolehkah?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Bulan Ramadhan Fokus Tilawah Al-Qur’an Dan Baca Buku Agama, Bolehkah? selamat membaca.
Pertanyaan:
Bismillah, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, ahsanallahu ilaikum ustadz, ‘afwan ana izin bertanya. Dalam bulan Ramadhan, ana lebih memilih untuk tilawah Al-Qur’an dan menuntut ilmu dengan mendengar kajian aishah atau membaca buku karya asaatidzah yang berpemahaman ahlussunnah wal jama’ah?
Sehingga tidak ikut kajian live streaming dan semisal nya. Jazaakumullahu khairan wa baarakallahu fiikum
Ditanyakan oleh Sahabat AISHAH (Akademi Shalihah)
Jawaban:
Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakatuhu.
Tidak mengapa yang demikian, membaca al-Quran adalah juga bagian dari proses menuntut ilmu agama. Dan memang bulan ramadhan adalah bulan yang istimewa untuk al-Quran, karena al-Quran diturunkan di bulan tersebut, Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ
“bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (al-Baqarah:185).
Oleh karenanya, dahulu para salaf pun ketika datang bulan ramadan mereka memberikan porsi waktu lebih banyak untuk al-Quran daripada bulan-bulan lainnya
Sebagai contoh, al-Imam al-Zuhri mengatakan:
فإنما هو تلاوة القرآن، وإطعام الطعام.
“Bulan ramadan adalah bulan tilawah al-Quran dan bersedekah memberi makanan”.
Ibnu Abdil Hakam mengatakan:
كان مالك إذا دخل رمضان يفرّ من قراءة الحديث، ومجالسة أهل العلم، وأقبل على تلاوة القرآن من المصحف
“Dahulu al-Imam Malik tatkala sudah masuk bulan ramadan, beliau sementara meninggalkan pembacaan hadist dan bersimpuh membersamai ulama, dan beliau berpaling menuju pembacaan al-Quran dari mushaf”
Abdur Razzak mengatakan:
كان سفيان الثوري: إذا دخل رمضان ترك جميع العبادة وأقبل على قراءة القرآن.
“Dahulu Sufyan al-Tsaury jika telah masuk bulan ramadan meninggalkan ibadah-ibadah (yang sunnah lainnya) dan lebih menuju pada pembacaan al-Quran”.
kutipan-kutipan tersebut diambil di:
Jadi tidak masalah anda memperbanyak membaca al-Quran, karena memang ramadan adalah waktu istimewa untuk al-Quran, dan hal tersebut tidaklah bertentangan dengan masalah menuntut ilmu, karena sejatinya membaca al-Quran juga masih bagian dari menuntut ilmu. Jika anda tambah dengan mempelajari modul aishah, inipun juga tidak menjadi masalah.
Wallahu a’lam
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik di sini