Cara Duduk Tasyahud Akhir Sholat Dua Rakaat, Iftirasy Atau Tawarruk?

Cara Duduk Tasyahud Akhir Sholat Dua Rakaat, Iftirasy Atau Tawarruk?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Cara Duduk Tasyahud Akhir Sholat Dua Rakaat, Iftirasy Atau Tawarruk? selamat membaca.
Pertanyaan:
Assalamualaikum ustadz, saya mau tanya, setiap shalat 2 rakaat 1 salam, saya selalu duduk tasyahud awal dan langsung salam (seperti shalat sunnah),
Gimana ustadz apakah cara yg saya lakukan benar mohon penjelasannya ustadz,?
Ditanyakan Sahabat BIAS melalui Grup WhatsApp
Jawaban:
Wa alaikumussalaam warahmatullah wabarakatuhu..
Duduk yang anda lakukan itu namanya adalah duduk iftirasy, yaitu duduk seperti orang di tasyahhud awwal.
Dalam masalah solat yang memiliki satu tasyahhud saja (misal subuh), ulama berbeda pendapat, apakah tata cara duduknya adalah duduk iftirasy ataukah duduk tawarruk (duduk akhir ketika dalam solat yg memiliki dua tasyahhud, seperti ashar).
Sebagaian ada yang menyatakan bahwa duduknya adalah iftirasy, sebagian mengatakan adalah tawarruk. Dan tidak ada masalah jika anda memiliih pendapat yang menyatakan duduk akhir solat yang memiliki satu tasyahhud saja adalah dengan iftirasy, dan ini adalah pendapat Hanabilah dan Hanafiyah, juga dikuatkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dan Syaikh Abdul Aziz bin Baz.
Dalilnya hadis Abu Humaid riwayat Bukhari – Muslim berikut:
فإذا جلس في الركعتين جلس على رجلٌه اليسرى، ونصب اليمنى
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika duduk dalam sholat di dua rakaat pertama beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan.”
Dikuatkan dengan riwayat dari Aisyah radhiallahu’anha:
وكان يقولُ في كلِّ ركعتين التحيةَ، وكان يفرشُ رِجلَه اليُسرَى، وينصبُ رِجلَه اليُمنَى
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di setiap dua rakaat beliau mengucapkan tahiyyah (tasyahud). Dan beliau membentangkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya.” (HR. Muslim no. 498).
Jadi, tidak masalah anda memilih pendapat ini dan menerapkannya pada solat anda, in sya Allah perkaranya longgar.
Wallahu a’lam
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik di sini