Ibadah

Bolehkah Dzikir Sambil Olahraga

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Bolehkah Dzikir Sambil Olahraga?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan bolehkah dzikir sambil olahraga? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamualaikum. Mau bertanya Ustadz, apa dibolehkan berdzikir sambil berolah raga seperti jalan kaki atau menggunakan alat-alat dengan kondisi gerakan yang sama berulang-ulang? Dan bagaimana aturan adab berdzikir? Terima kasih.

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS melalui Grup WA)


Jawaban:

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Boleh saja, berdzikir boleh di mana saja, kapan saja, dalam aktifitas apa saja, Allah ta’ala berfirman menyebutkan tanda-tanda orang yang berakal (ulul albab):

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali Imran:191).

Disebutkan dalam hadist Bukhari dan Muslim dari Aisyah rodiyallahu ‘anha, beliau mengatakan:

كان النبي صلى الله عليه وسلم يذكر الله على كل أحيانه.

“Dahulu Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mengingat Allah di segala kondisi Beliau”.

Dari dua dalil di atas menjelaskan secara umum bahwa berdzikir, mengingat Allah ta’ala boleh dalam setiap kondisi, kegiatan dan tempat, namun ada beberapa pengecualian dimana berdzikir tidak diperkenankan, disebutkan dalam kitab Tuhfatu al-Ahwadzi:

قوله: يذكر الله على كل أحيانه ـ أي في كل أوقاته ـ متطهراً ومحدثاً وجنباً وقائماً وقاعداً ومضطجعاً وماشياً ـ قال النووي في شرح هذا الحديث: واعلم أنه يكره الذكر في حالة الجلوس على البول والغائط وفي حالة الجماع فيكون الحديث مخصوصاً بما سوى هذه الأحوال

Terkait hadist yang menyebutkan bahwa Rasul sallallahu ‘alaihi wa sallam mengingat Allah di setiap waktu Beliau, dalam kondisi suci, berhadast, junub, berdiri, duduk, berbaring, berjalan, terkait hal ini al-Imam al-Nawawi dalam syarah hadist beliau mengatakan: ketahuilah, bahwa berdzikir itu dilarang tatkala duduk untuk buang air kecil dan besar, juga tatkala bersenggama, jadi hadist kebolehan berdzikir di semua waktu dikhususkan dengan kondisi-kondisi ini (selain kondisi tersebut boleh)”. (Tuhfatu al-Ahwadzi Syarh Jami’ al-Tirmidzi, juz:9 hal:230).

Demikian penjelasan singkat dari kami. Wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Jumat, 22 Dzulhijjah 1443 H/ 22 Juli 2022 M


Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik di sini

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button