Apakah Ketika Berdoa, Harus Menutup Aurat?

Apakah Ketika Berdoa, Harus Menutup Aurat?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan: Apakah Ketika Berdoa, Harus Menutup Aurat? Selamat membaca.
Pertanyaan:
Assalāmu’alaikum ustadz. Semoga Allāh selalu merahmati dan melindungi ustadz dan seluruh umat muslim. Mohon maaf karena saya banyak bertanya ustadz dan semoga tidak menjadi gangguan.
Ustadz, apakah ketika berdoa kita harus menutup aurat? Jazākallāhu khairan.
(Ditanyakan oleh Santri Mahad BIAS)
Jawaban:
Waalaikumsalam warahmatullah wabarokatuh
Aamiin, semoga juga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua dalam segala kebaikan.
Berdoa bagi seorang muslim dapat dilakukan dalam setiap waktu dia, dalam keadaan apa pun, di mana pun dan kondisi apa pun. Bahkan ketika seseorang melakukan hubungan intim yang akan tersingkap seluruh auratnya, kita tetap disunnahkan untuk berdoa, atau ketika kita memakai baju atau masuk kamar mandi dan sebagainya. Maka diperbolehkan untuk memanfaatkan waktu yang baik untuk berdoa dalam keadaan apa pun kita pada saat itu.
Hanya saja, ada keadaan yang lebih baik dan lebih sempurna ketika kita ingin berdoa, untuk bisa lebih mengoptimalkan doa yang kita panjatkan dalam kondisi yang terbaik dalam diri kita, antara lain dengan kita menutup aurat kita, menghadap kiblat, dalam keadaan berwudhu atau ketika kita sujud dalam shalat dan sebagainya dari keadaan kita yang lebih sempurna dari mendekat kan diri kepadaNya.
Hal ini sebagaimana yang telah di ajarkan oleh para guru dan ulama kita yang terkait dengan adab adab kita berdoa. Silakan untuk mempelajari atau mencari kembali terkait dengan adab adab dalam berdoa.
Di antaranya apa yang disebutkan dalam hadits Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)
Dari Salman radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan)
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ : [1] رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa pada saat itu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 482]
Wallahu a’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
USTADZ MU’TASIM, Lc. MA. حفظه الله
Senin, 12 Shafar 1443 H/ 20 September 2021 M
Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik disini
- أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأكْثِرُوا الدُّعَاءَ ⤴