ArtikelIbadah

4 Doa Menjenguk Orang Sakit (Sesuai Kondisi Pasien)

Pendaftaran Grup WA Madeenah

4 Doa Menjenguk Orang Sakit (Sesuai Kondisi Pasien)

Termasuk dari amal solih yang dituntunkan oleh syariat, juga perbuatan yang dengannya dijanjikan mendapat ganjaran pahala yang besar adalah menjenguk orang sakit, bahkan Nabi kita sallallahu alaihi wa sallam telah mewasiatkan kepada kita, dan memasukkan perkara mengunjungi orang sakit menjadi bagian dari menunaikan hak-hak saudara muslim, seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh rodiyallahu anhu bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

حقُّ المسلمِ على المسلمِ ستٌّ، قيل: ما هنَّ؟ يا رسولَ اللهِ، قال: إذا لقِيتَه فسلِّمْ عليه، وإذا دعاك فأَجِبْه، وإذا استنصحَك فانصحْ له، وإذا عطِس فحمِدَ اللهَ فشَمِّتْهُ، وإذا مرِضَ فعُدْهُ، وإذا مات فاتَّبِعْهُ

“Hak seorang muslim atas saudaranya ada 6 hak, ditanyakan kepada Nabi: apa sajakah itu wahai Rasulullah?
Beliau bersabda: jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka penuhilah, jika ia meminta nasehat padamu maka nasehatilah, jika ia bersin dan memuji Allah maka doakan rahmat untuknya, jika ia sakit jenguklah dan jika ia wafat maka iringilah jenazahnya”.
(H.R Muslim no:2162)

Mengunjungi saudara yang sakit adalah bagian dari amalan ketaatan yang ditekankan dalam islam, bahkan bisa mencapai derajat fardhu kifayah jika seorang yang sakit tersebut orang yang tidak memiliki kerabat dan saudara yang mengurusnya, tidak ada yang menyediakan dan mensuplai kebutuhannya, karena jika tidak ada yang mengunjunginya bisa jadi ia wafat karena terlantar.

Masalah menjenguk orang sakit tentunya mempunyai berbagai macam faidah dan manfaat baik bagi si penjenguk maupun yang dijenguk, diantaranya:

– Mendapatkan ganjaran besar dari menjenguk.
– Si sakit menjadi lebih bersemangat dan kuat karena banyak orang yang mencintai dan memperhatikannya.
– Orang yang menjenguk akan memuji Allah atas karunia kesehatan yang ia rasakan dan sedang tidak dirasakan saudaranya yang sakit.
– Moment untuk mendakwahi pada islam jika yang sakit non muslim, atau mengajak bertaubat jika yang sakit adalah pelaku maksiat.
– Menebarkan semangat kasih sayang dan mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat.
– Dan manfaat serta faidah yang lainnya.

Keutamaan mengunjungi orang sakit

Dalam hadist berikut disebutkan fadhilah dan keutamaan yang didapat ketika menjenguk orang sakit, Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إذَا عَادَ الرَّجُلُ أخَاهُ المُسْلِمَ، مَشَى فِي خِرَافَةِ الجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ، فَإذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ ألْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وإنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ ألْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ

“Jika seorang menjenguk saudaranya muslim yang sakit, maka seakan-akan ia berjalan-jalan di surga hingga ia duduk, apabila ia sudah duduk, akan diturunkan rahmat kepadanya dengan deras, apabila ia berkunjung di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga sore hari, dan apabila ia berkunjung di sore hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga esok pagi”.
(H.R Tirmidzi no:969)

Betapa besar fadhilah dan ganjaran yang didapat oleh orang yang mengunjungi saudaranya yang tengah sakit, namun tentunya ketika mengunjungi kita tidak hanya sekedar mengunjungi saja, namun juga menyertainya dengan mendoakan saudara kita, dan sebaik-baik doa adalah doa yang ma’tsur dari Nabi kita sallallahu alaihi wa sallam, dan berikut ini akan kami kutipkan beberapa sampel doa yang bisa dibacakan ketika menjenguk saudara yang sakit:

1. Doa untuk orang yang tertimpa musibah (termasuk sakit)

إنَّا لِلّهِ وَ إِنَّا إِلَيهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أجُرْنِي فِي مُصِيْبَتي، وأخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْهَا

“Sesungguhnya kita milik Allah ta’ala dan kita akan kembali kepada-Nya. Ya Allah berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantilah darinya berupa kebaikan bagiku”.
(H.R Muslim 2/632)

Doa ini disampaikan kepada yang sakit agar ia membacanya dan bisa menerima musibah yang sedang menimpanya.

2. Doa yang ditujukan kepada orang yang sakit

لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ

“Tidak mengapa, insya Allâh sakitmu ini membuat dosamu bersih”.
(HR Bukhary dengan Fathu al-Bary 10/118)

Atau membaca doa berikut:

أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

“Aku mohon kepada Allâh Yang Maha Agung, Rabb yang menguasai Arsy yang agung, agar menyembuhkan penyakitmu (7x)”.
(Shahih Tirmidzi 2/210)

Doa-doa tersebut dibaca oleh penjenguk dan ditujukan kepada yang dijenguk.

3. Doa untuk orang sakit yang kemungkinan besar sakitnya tidak sembuh

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وارْحَمْنِي، وأَلْـحِقْنِي بالرَّفِيقِ الأعْلَى

“Ya Allah ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku dan pertemukan aku dengan surgamu”.
(H.R Bukhari 7/10)

Doa tersebut dibaca oleh orang yang sakit, atau boleh dengan melakukan dan membaca doa berikut:

جَعَلَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم عِندَ مَوْتِهِ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الـمَاءِ، فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ، ويَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ إِنَّ للمَوْتِ سَكَرَاتٍ

“Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam di saat akhir hayatnya memasukkan kedua tangan beliau ke dalam air lalu mengusap wajahnya seraya membaca:

لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ إِنَّ للمَوْتِ سَكَرَاتٍ

Tiada tuhan yang pantas untuk diibadahi kecuali Allah, sesungguhnya kematian mempunyai sakaratnya”.
(HR Bukhari, Fathu al-Bari 8/144)

Juga boleh membaca doa yang ini:

لَا إلَهَ إلاَّ اللَّهُ واللهُ أكْبَرُ، لَا إلَهَ إلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ لَهُ الـمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، لَا إلَهَ إلاَّ اللَّهُ ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلاَّ باللَّهِ

“Tiada Tuhan yang pantas diibadahi dengan benar kecuali Allah, Allah maha besar, tiada Tuhan yang pantas diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada Tuhan yang pantas diibadahi kecuali Allah semata, tak ada sekutu baginya, tidak ada Tuhan yang pantas diibadahi kecuali Allah, Dia pemilik kerajaan dan pujian, tidak ada Tuhan yang pantas diibadahi kecuali Allah , tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”.
(HR Sahih Tirmidzi 3/152)

4. Membimbing talqin orang yang sekarat

Yaitu dengan membimbing saudara yang sakit ketika tengah sekarat agar ia bisa mengucapkan “Laa Ilaaha Illallah” sebagaimana dalam hadist Nabi dikatakan:

من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة

“Siapa yang akhir ucapannya sebelum wafat mengatakan “laa ilaha illallah” maka ia masuk surga”.
(HR Sahih Tirmidzi 3/152)

Beberapa kutipan doa-doa diatas diambil dari buku Hisnul Muslim Min Adzkari al-Kitab wa al-Sunnah oleh syaikh Dr Sa’id ibn Ali ibn Wahf al-Qahtany rahimahullah.

Demikian, ketika menyertai kunjungan kita kepada saudara yang sakit dengan diiringi doa-doa yang dicontohkan oleh Nabi kita sallallahu alaihi wa sallam maka tentunya hal tersebut akan menjadi lebih afdhol dan memperbesar pahala kita, semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam

Disusun oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله



Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله 
klik disini

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button