Konsultasi

Syaitan Dibelenggu Saat Bulan Ramadhan, Kenapa Manusia Bisa Berbuat Dosa?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Syaitan Dibelenggu Saat Bulan Ramadhan, Kenapa Manusia Bisa Berbuat Dosa?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Syaitan Dibelenggu Saat Bulan Ramadhan, Kenapa Manusia Bisa Berbuat Dosa? selamat membaca.

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum, Ustadz saya mau bertanya.
Waktu bulan puasa, setan dibelenggu. tdk bisa mengganggu anak adam. Tapi kenapa masih ada orang yg berbuat dosa dibulan puasa.? Terimakasih.

Semoga selalu dalam lindugan Allah Ta’ala. Alhamdulilah wasalamualaikum

Ditanyakan Sahabat BIAS melalui Grup WhatsApp


Jawaban:

waalaikumussalaam warahmatullah.

Terjadinya perbuatan maksiat dan dosa faktornya ada banyak, ada faktor internal manusia itu sendiri, ada juga faktor external. Faktor internal adalah manusia sendiri memiliki hawa nafsu yang senantiasa mengajak kepada keburukan, Allah sebutkan dalam al-Quran:

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ

“Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku”. (QS. Yusuf: 53).

Berkata syaikh al-Sindiy dalam hasyiyah beliau terhadap kitab hadist Sunan al-Nasai:

ولا ينافيه وقوع المعاصي، إذ يكفي وجود المعاصي شرارة النفس وخبائثها، ولا يلزم أن تكون كل معصية بواسطة شيطان

“Hadist terkait dibelenggunya setan tidak menafikan akan terjadinya kemaksiatan, karena cukuplah keberadaan maksiat itu disebabkan oleh buruk dan busuknya jiwa (hawa nafsu), dan tidak ada kelaziman setiap maksiat itu muncul harus dengan perantara setan”. (Hasyiah al-Sindi ‘ala sunani al-Nasai juz:4 hal:126).

Dan juga bisa kita katakan bahwa yang dibelenggu itu adalah setan-setan dari kalangan jin, adapun setan dari kalangan manusia maka mereka masih banyak berkeliaran dan bisa mengajak kepada kemaksiatan, Allah menyebutkan dalam al-Quran bahwa setan itu bisa dari golongan jin maupun manusia:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)”. (QS. al-An’am:112).

Jadi walaupun bulan ramadan dan para setan dibelenggu, namun masih ada faktor lain yang menggiring manusia untuk berbuat maksiat, yaitu faktor internal dari diri mereka sendiri yaitu jiwa yang buruk, juga faktor eksternal dari para setan manusia yang mengajak kepada perbuatan dosa.

Demikian wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله

Selasa, 19 Jumadil Awal 1444H / 13 Desember 2022 M 


Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik di sini

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button