
Sebab-Sebab Terkabulnya Doa
Sebagai seorang muslim yang beriman, doa adalah aktivitas ibadah yang senantiasa mengiringi kesehariannya. Segala keinginan, harapan, bahkan keresahan dan kegalauan, mereka tujukan kepada Allah Ta’ala semata. Namun, acap kali seorang muslim menjumpai realita di depannya tidak sebagaimana harapannya di dalam doanya. Permintaan-permintaan yang sejak dahulu selalu dilisankan di bibirnya tak kunjung dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Mengapa bisa demikian? Jawabannya adalah bisa jadi dia sendiri yang menjadi penyebab doanya tidak terkabul.
Sebab-sebab Terkabulnya Doa
Salah satu diantara penyebab doa itu tidak dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah karena dia tidak memenuhi syarat dan terdapat penghalang dikabulkannya sebuah doa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu hadits menerangkan beberapa sebab suatu doa itu mustajab. Beliau bersabda:
إنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إلَّا طَيِّبًا، وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ تَعَالَى: “يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا”، وَقَالَ تَعَالَى: “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ” ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ! يَا رَبِّ! وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟
“Sesungguhnya Allah itu Maha baik dan tidak menerima, kecuali sesuatu yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum Mukminin dengan perintah yang Allah gunakan untuk memerintahkan para rasul. Maka Allah berfirman,”Wahai para rasul, makanlah segala sesuatu yang baik dan beramal shalihlah (Q.S. Al-Mukminun 23: 41).” Dan Allah juga berfirman,”Wahai orang-orang yang beriman, makanlah segala sesuatu yang baik, yang telah kami berikan kepada kalian (Q.S. Al-Baqarah 2: 172).
” Kemudian Rasulullah menyebutkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan panjang, kusut rambutnya, kemudian mengangkat tangannya dan mengatakan : Wahai Rabb-ku, Wahai Rabb-ku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakainnya haram, perutnya diisi dengan sesuatu yang haram, maka bagaimana Kami mengabulkan doanya?” (HR. Muslim no. 1015)
Dari hadits di atas terkumpul beberapa sebab-sebab terkabulnya doa. Diantara sebab-sebab tersebut adalah sebagai berikut:
1. Musafir
Seseorang yang sedang dalam kondisi safar, lebih memungkinkan untuk dikabulkan doa-doanya. Sebagaimana bisa dijumpai dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Dawud no. 1536)
2. Rambutnya acak-acakan dan penuh debu
Keadaan seorang musafir yang demikian merupakan indikasi lemahnya seorang manusia, sehingga tidak sanggup lagi untuk memperhatikan dirinya. Tidak akan ada lagi yang bisa disombongkan dari keadaannya tersebut. Dalam kondisi demikianlah seseorang itu akan benar-benar butuh kepada Allah Ta’ala. Sehingga lebih memungkinkan doanya mudah untuk dikabulkan.
Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda tentang orang yang mengalami kondisi seperti itu:
رُبَّ أَشْعَثَ أَغْبَرَ ذِي طِمْرَيْنِ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللهِ لَأَبَرَّهُ
“Bisa jadi orang yang rambutnya kusut, berdebu, mempunyai dua pakaian lusuh, dan pintu-pintu tertutup baginya, namun jika ia berdoa kepada Allah, Dia pasti mengabulkannya.” (HR. Muslim no. 2622, 2854)
3. Mengangkat kedua tangannya ke langit
Sikap seperti ini adalah tanda seorang hamba benar-benar membutuhkan pengabulan dari Allah Ta’ala terhadap doa-doanya, seperti seorang peminta-minta yang menjulurkan tangannya di depan orang yang lewat di hadapannya. Karena hakikatnya demikianlah kedudukan manusia, dia adalah seorang pengemis di hadapan Rabbnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits yang lain:
إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا
“Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Ta’ala adalah maha pemalu lagi maha mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa.” (HR. Abu Dawud no. 1488 dan Tirmidzi no. 3556)
4. Mengatakan “Yaa Rabbi.. Yaa Rabbi..! (Wahai Tuhanku.. Wahai Tuhanku..!)”
Salah satu penyebab doa lebih mudah untuk dikabulkan adalah seseorang berdoa dengan bertawassul terhadap Rububiyyah Allah Ta’ala sebagaimana dalam hadits ini. Berdoa seperti ini juga banyak dijumpai dalam Al Quran ketika Allah membawakan doa-doa para Nabi ‘Alaihimussalam.
Begitupun dengan nama-nama Allah Ta’ala yang lain, hendaknya setiap kali seorang muslim berdoa terlebih dahulu diawali dengan menyebut nama Allah Ta’ala yang berkaitan dengan permintaannya tersebut. Misalnya seseorang yang sedang memohon ampunan, maka dia mengucapkan “Yaa Ghafur!”, seseorang yang memohon agar rezekinya dilapangkan, maka dia mengucapkan “Yaa Razzaq!”, dan seterusnya.
Kemudian, di akhir hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa doa laki-laki tersebut ternyata tidak dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Hal ini disebabkan karena dia menggunakan dan mengonsumsi barang-barang yang haram, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perutnya diisi dengan sesuatu yang haram.
Oleh karena itu, seseorang yang berharap doanya akan dikabulkan maka dia harus melakukan syarat-syarat pengabulan doa. Lebih dari itu, dia harus menghindarkan dirinya dari penghalang terkabulnya doa, diantaranya mengonsumsi barang-barang yang haram. Namun bukan berarti secara mutlak doanya tidak mungkin dikabulkan, tetapi mengonsumsi barang haram hanyalah sebab sehingga doa menjadi sulit dikabulkan. Wallahul muwaffiq.
Ditulis Oleh:
Zulfahmi Djalaludiin, S.Si حفظه الله
(Kontributor Bimbinganislam.com)