
Puasa Sunnah 3 Hari Setiap Bulan, Begini Caranya!
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembaasan tentang cara puasa sunnah 3 hari setiap bulan. Selamat membaca.
Pertanyaan:
Bismillah Salam ustadz, saya mau bertanya soal pelaksanaan puasa 3 hari setiap bulan, apakah sudah termasuk dalam pengertian puasa 3 hari dalam sebulan jika melaksanakan puasa Senin/Kamis dengan jumlah 3 hari?
Atau memiliki niat berbeda? Dan apakah harus dikerjakan di tanggal tertentu? Sebelumnya terima kasih, semoga Ustadz dan keluarga dalam lindungan Allah.
(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)
Jawaban:
Bismillah…
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Senada dengan pertanyaan di atas, ketika menjelaskan pada kitab Riyadh Salihin bab Sunnnahnya puasa tiga hari setiap bulan pada hadis no 230, pada Fatawa Binbaz https://binbaz.org.sa/audios/2699/399-, beliau menjelaskan,”
فهذه الأحاديث الأربعة فيها الحث على صيام ثلاثة أيام من كل شهر، فهي سنة وقربة عظيمة، وهي صيام الدهر الحسنة بعشر أمثالها، فإن ثلاثة أيام من ثلاثين الحسنة بعشر أمثالها، ولهذا قال النبي ﷺ لعبدالله بن عمرو: صم من الشهر ثلاثة أيام فذلك صيام الدهر وكان النبي ﷺ يصوم ثلاثة أيام حسب التيسير، ربما صامها في أول الشهر، وربما صامها في وسطه، وربما صامها في آخره كما قالت عائشة رضي الله عنها، وهكذا أوصى أبا هريرة وأوصى أبا الدرداء وأوصى عبدالله بن عمرو وأوصى أبا ذر كلهم أوصاهم بهذه الثلاثة أيام، وإذا تيسر أن تكون في أيام البيض كان أفضل، وهي: الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر إن تيسر ذلك فهو أفضل، وإلا صامها في أيام الشهر في وسطه في آخره في أوله، المهم أن يصومها، سنة مؤكدة صيام ثلاثة أيام من كل شهر سواء صامها من أوله أو في وسطه أو في آخره، سواء جمعها أو فرقها الأمر واسع، وإذا تركها بعض الشهور أو عرض له عارض لا بأس لأنها نافلة مستحبة
“Pada empat hadist ini terdapat anjuran untuk berpuasa 3 hari setiap bulan, ia adalah perbuatan sunnah dan faktor yang besar untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ia seperti puasa setahun, bila suatu kebaikan di balas sepuluh kali lipat, 3 hari dari 30 hari, kebaikan dibalas sepuluh kali lipat (maka jumlahnya mendekati hari dalam setahun, pent). Sebagaimana yang di katakan nabi sallahu alaihi wasalam kepada Abdullah ibnu Amr , ”puasalah setiap bulan sebanyak tiga hari, ia seperti puasa setahun“.
Nabi Sallahu alaihi wasallam puasa tiga hari jika keadaan kondusif. Terkadang Beliau puasa ( tiga hari tersebut) di awal bulan, terkadang di tengah, terkadang di akhir bulan, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Aisyah radhiyahu anhaa.
Begitu pula yang telah diwasiatkan oleh Nabi kepada Abu Hurairah, Abu Darda`, Abdullah bin Amr dan kepada Abu Dzar, mereka semua diwasiatkan untuk berpuasa tiga hari.
Bila mudah hendaknya puasa dilakukan di Ayyamul Bidh (hari putih) yaitu pada hari ke 13, 14, 15 bulan Dzulhijjah, maka hal itu lebih utama. Bila tidak bisa maka bisa dilakukan di hari lainnya, baik di tengah, di akhir ataupun di awal. Yang terpenting ia melakukannya, (hukumnya) sunnah muakkadah untuk berpuasa 3 hari pada setiap bulannya.
Baik itu dilakukan di awal, di tengah, ataupun di akhirnya, atau bisa ia lakukan dengan cara menggabungkannya (berturut turut) atau ia pisah pisahkan, maka hal itu adalah perkara yang fleksibel.
Bila jika ada halangan tertentu seseorang ternyata tidak bisa melakukannya maka tidak mengapa, karena puasa tersebut hukumnya adalah nafilah/sunnah.
Sehingga dari penjelasan di atas, maka sebaiknya puasa tiga hari setiap bulannya dilakukan rutin pada hari putih (ke 13, 14, 15). Bila tidak bisa maka di perbolehkan untuk melakukannya di hari yang diinginkannya, atau ia gabungkan dengan puasa Senin atau Kamis.
Wallahu a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Senin, 29 Syawal 1443 H/ 30 Mei 2022 M
Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik disini