Fawaid Hadist #129 | Wasiat Takwa Kepada Allah

Fawaid Hadist #129 | Wasiat Takwa Kepada Allah
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #129 | Wasiat Takwa Kepada Allah. Selamat membaca.
عَنْ أَبِي نَجِيْحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظَةً بَلِيْغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ، فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ الله كَأَنَهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأَوْصِنَا. قَالَ: « أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهٌ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، وَأَنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيْرًا. فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيِ وَسُنَّةِ الْخُلُفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ »
Dari Abu Najih Al-‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu anhu dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasihat yang membuat hati bergetar dan mata kami meneteskan air mata, kemudian kami bertanya, “Wahai Rasulullah seolah-olah nasihat ini adalah nasihat orang yang akan berpisah, maka berwasiatlah kepada kami.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku wasiatkan kepada kalian agar selalu bertakwa kepada Allah, tetap mendengar perintah dan taat walaupun kalian dipimpin oleh seorang budak dari Habasyah, karena orang yang hidup setelah kalian kelak akan mengalami banyak perselisihan. Maka berpegang teguhlah terhadap sunnah-sunnahku, dan sunnah khulafaur-rasyidin yang diberi petunjuk Allah, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham-geraham kalian. Serta jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.”
(HR. Abu Daud, no. 4607. At- Tirmidzi, no. 2676. Hadist ini dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 937, Shahih Al-Jami’ no. 2549).
Faedah Hadist
Hadist ini memberikan faedah – faedah berharga, di antaranya;
1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasihat yang menggetarkan hati dan meneteskan air mata, hati bergetar karena takut dan meneteskan air mata karena menangis, nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyentuh hati, sehingga para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, seolah-olah nasihat ini adalah nasihat orang yang akan berpisah,” karena biasanya orang yang ingin berpisah memberi nasihat dan wasiat yang membekas dalam hati sehingga selalu teringat dalam memori kita.
2. Semangatnya para sahabat dalam menerima nasehat dan wasiat dari Rasul
3. Takwa adalah kata universal yang mencakup semua kata syariat, yakni membuat benteng diri dari siksa Allah Ta’ala dengan menunaikan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan seseorang tidak mungkin untuk melakukan hal itu kecuali dengan ilmu dan amal. Seseorang yang memiliki keduanya akan merasa takut kepada Allah dan dapat meraih ketakwaan.
4. Wasiat yang paling penting untuk seorang hamba adalah bertakwa kepada Allah, karena wasiat tersebut merupakan wasiat orang yang terdahulu dan belakangan.
5. Termasuk wasiat paling penting adalah menaati penguasa kaum muslimin dalam selain maksiat, juga berpegang pada ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan khulafaur rasyidin.
6. Faedah berharga tentang mukjizat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sepeninggal beliau akan ditemui perselisihan yang banyak.
7. Berpegang pada As-Sunnah yaitu jalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar selamat dari perselisihan, juga kita diperintahkan berpegang pada sunnah khulafaur rasyidin. Khulafaur rosyidin adalah Abu Bakar, ‘Umar bin Al-Khatthab, ‘Utsman bin ‘Affan, dan ‘Ali bin Abi Thalib.
8. Bahaya perkara baru dalam agama, dan bahwa tidak ada bid’ah yang baik dalam agama, semuanya sesat
Wallahu Ta’ala A’lam.
Referensi Utama: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.
Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabiﷺ).