KonsultasiTafsir

Catatan Pelaku Maksiat dari Kalangan Ahli Tauhid

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Pelaku Maksiat dari Kalangan Ahli Tauhid, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz izin bertanya, merujuk pada Tafsir di surat Al Insyiqaq dan surat Al Haqqaq , yakni perihal cara manusia menerima buku catatan amal. Maka ada yang saya tanyakan. Untuk orang beriman (tidak melakukan dosa syirik) tetapi pendosa, pelaku maksiat, pelaku dosa besar. Apakah merekan akan mengalami hisab yang susah? Dan akan menerima buku catatan amalnya dari sebelah kiri/dari belakang punggungnya?

جزاك اللهُ خيراً

(Disampaikan oleh Anggota Grup WA Sahabat BiAS)


Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Terkait apakah para pelaku maksiat dari kalangan ahli tauhid akan dihisab dengan mudah ataukah susah, dijelaskan oleh Dr Umar al-Asyqar yang dikutip oleh islamweb di bawah kementrian waqaf Qatar berikut:

يتفاوت حساب العباد، فبعض العباد يكون حسابهم عسيرًا، وهؤلاء هم الكفرة المجرمون، الذين أشركوا بالله ما لم ينزل به سلطانًا، وتمردوا على شرع الله، وكذبوا بالرسل، وبعض عصاة الموحدين قد يطول حسابهم، ويعسر بسبب كثرة الذنوب وعظمها.

“Hisab yang berlaku bagi seorang hamba kelak akan berbeda-beda, sebagian hamba ada yang mengalami hisab yang sukar, dan kalangan ini adalah para orang kafir yang mujrim, mereka orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak turunkan alasan untuk itu, mereka berdurhaka terhadap syariat, mendustakan para Rasul.

Dan sebagian pelaku maksiat dari kalangan ahli tauhid bisa juga hisabnya menjadi panjang disebabkan banyak dan besarnya dosa”. (Lihat: Islam Web )

Adapun terkait pelaku maksiat dari kalangan ahli tauhid, apakah mereka menerima catatan amal dengan tangan kiri ataukah kanan, pembahasannya ada pada kutipan berikut:

Baca Juga:  Pahala Dan Dosa Jariyah

وقال يوسف بن عمر من المالكية : اختلف في عصاة الموحدين فقيل : يأخذون كتبهم بأيمانهم ، وقيل : بشمائلهم .

“Berkata Yusuf bin Umar dari kalangan Malikiah: Para ulama berselisih pendapat terkait status para pelaku maksiat dari kalangan ahli tauhid, salah satu pendapat katanya: mereka tetap menerima catatan amal dengan tangan kanan, pendapat lain mengatakan: mereka mengambilnya dengan tangan kiri.

وعلى القول بأنهم يأخذونها بأيمانهم قيل : يأخذونها قبل الدخول في النار ، فيكون ذلك علامة على عدم خلودهم فيها . وقيل : يأخذونها بعد الخروج منها . والله أعلم انتهى من لوامع الأنوار البهية 2(/183) .

“Menurut pendapat yang mengatakan bahwa mereka mengambil catatan dengan tangan kanan, dikatakan bahwa mereka mengambil catatan tersebut sebelum memasuki neraka, dan pengambilan mereka dengan tangan kanan menjadi tanda bahwa mereka tidak kekal di neraka.

Dalam pendapat lain: mereka menerima catatan amal setelah keluar dari neraka, wallahu a’lam.” (Lawami’u al-Anwar al-Bahiyyah juz:2, hal:183). Syaikh Utsaimin juga memberikan penjelasan ketika beliau ditanya:

بالنسبة للعاصي المؤمن هل يأخذ كتابه بيمينه أو بالشمال؟ فأجاب : ” يأخذه بيمينه انتهى من الأسئلة الملحقة بشرح السفارينية (ص 500) .

“Terkait pelaku maksiat dari kalangan orang beriman, apakah akan menerima catatan amal dengan tangan kanan ataukah kiri? Beliau menjawab: Kelak akan menerimanya dengan tangan kanan.” (al-Asilah al-Mulhaqah biSyarhi al-Safariniyyah hal:500). Demikian penjelasan ulama terkait pertanyaan yang diajukan.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Rabu, 6 Syaban 1443 H/ 9 Maret 2022 M


Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik disini

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button