
Cara Mendoakan Kedua Orang Tua Yang Sudah Meninggal, Beserta Lafadz Doanya!
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan cara mendoakan kedua orang tua yang sudah meninggal, beserta lafadz doanya. Selamat membaca.
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Ada pertanyaan yang dititipi dari teman:
Kedua orang tua saya sudah meninggal dan bapak saya baru 4 hari yang lalu meninggal. Mohon penjelasannya Ustadz. Bagaimana caranya mendoakan orang tua kita yang sudah meninggal? Apakah perlu datang ke makam saat mau mendoakan atau cukup di rumah saja? Dan doa apa saja yang harus dibaca? Mohon maaf, ana masih awam dan sedang proses belajar.
Syukran wa barakallahu fiiykum.
(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS melalui Grup WA)
Jawaban:
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ahlan wa sahlan, selamat datang saudaraku, semoga kita menjadi anak yang shaleh dan berbakti pada orang tua selama hayat masih di kandung badan, aamiin.
Ajaran Islam yang mulia sangat memotivasi anak-anak kaum muslimin untuk mendoakan kedua orang tua mereka, memohonkan ampun untuk mereka dan memintakan rahmat Allah Ta’ala untuk keduanya.
Doa untuk keduanya sangatlah bermanfaat baik ketika mereka masih hidup maupun sepeninggal mereka, doa juga merupakan di antara sebab kedua orang tua kelak diangkat derajatnya di sisi Allah ta’ala.
Mendoakan orang tua yang paling baik adalah di waktu-waktu mustajab, di dalam shalat, di tempat mulia seperti di multazam baitullah, atau doa di rumah, ketika menziarahi kubur keduanya, dan lainnya.
Dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan doa untuk orang tua dan manfaatnya untuk kedua orang tua teramat banyak, di antaranya: Firman Allah ta’ala:
وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرا
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Isra’ 24)
Sahabat yang mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah (ﷺ) pernah bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْللُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِككَ لَكَ
“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” Maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”. (Hadits shahih. HR. Ahmad, no. 10232, dan lainnya)
Istighfar di sini maksudnya permohonan ampunan kepada Allah Ta’ala dari seorang anak buat orangtuanya dalam bentuk doa.
Sebagaimana penjelasannya dalam hadits yang lain, masih dari sahabat yang sama Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُِ
“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal, (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya.” (Hadits shahih. HR. Muslim, no. 1631).
Maka istighar atau permohonan ampun sang anak untuk orang tuanya kepada Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Pengampun bisa berbagai macam lafaznya.
Dan yang terbaik adalah doa dengan lafaz-lafaz yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi, di antaranya;
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ
1. Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS. Ibrahim: 41)
رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ .
2. Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (QS. Nuh: 28).
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ .
3. rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai”. (QS. Al-Ahqaf: 15).
رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
4. rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra: 24)
Jika Belum Hafal Doa
Kalaupun belum menghafal doa-doa yang datang dari al-Quran seperti di atas, boleh berdoa apa saja untuk kebaikan dunia dan akhirat bagi orang tua, boleh menyusun kata sebisa dan semampunya.
Yang penting tidak memberatkan dan membebani dengan sajak dan diksi tertentu, serta doa yang dipanjatkan tidak bertabrakan dengan sesuatu yang dilarang dalam syariat agama, di sini kita mendapat kelonggaran, walaupun memang yang lebih utama adalah berdoa seperti yang ada contohnya dari dalil.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Baca juga: https://bimbinganislam.com/istighfar-terbaik-untuk-orang-tua/
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Jumat, 7 Muharram 1443 H/ 5 Agustus 2022 M
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini