Fiqih

Apakah Rubah Dan Serigala Dihukumi Sama Seperti Anjing?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Apakah Rubah Dan Serigala Dihukumi Sama Seperti Anjing?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan apakah rubah dan serigala dihukumi sama seperti anjing? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Bismillāh. Assalāmu’alaikum ustadz. Semoga Allāh selalu merahmati ustadz dan seluruh umat muslim. Ustadz, apakah rubah dan serigala dihukumi sama seperti anjing? Jazākallāhu khairan.

(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)


Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullah wabbarokatuh

Aamiin, dan juga semoga Allah selalu memberikan kepada kita semua kebahagiaan di dalam kehidupan ini.

Terkait dengan kehalalan dagingnya maka ia seperti anjing, haram dikonsumsi. Sebagaimana sabda Rasulullah shallahu alaihi wasallam:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

كُلُّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامٌ

Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)

Dari Abi Tsa’labah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ .

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari no. 5530 dan Muslim no. 1932)

Baca Juga:  Cara Membersihkan Najis Air Liur Anjing

Berkata Syekh bin Baaz rahimahullah ta`ala,” Tsa`lab/rubah ada khilaf di antara para ulama, yang benar adalah hukumnya haram karena ia termasuk binatang buas. Sebagaimana sabda Nabi (),” “Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram….” dan ia (rubah) dari binatang buas yang menerkam burung, ayam dan sejenisnya dari binatang binatang yang kecil yang di mangsa oleh rubah…(https://binbaz.org.sa/fatwas/8974/)

Apakah yang dimaksudkan sama seperti anjing dengan najisnya binatang tersebut dari air liurnya, maka tidak ada dalil yang menyatakan najisnya tersebut. Sehingga mengonsumsi rubah dan serigalanya tidak diperbolehkan namun tubuh/air liurnya tidaklah najis seperti anjing.

Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Jumat, 7 Muharram 1443 H/ 5 Agustus 2022 M


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik disini

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button