Muamalah

Apa Hukum Arisan Menurut Islam, Bolehkah?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Apa Hukum Arisan Menurut Islam, Bolehkah?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan Apa Hukum Arisan Menurut Islam, Bolehkah? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamualaikum. Boleh saya bertanya apa hukum arisan dalam Islam?

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Instagram Bimbingan Islam)


Jawaban:

Wa alaikumussalaam warahmatullah wabarakatuh.

Alhamdulillah was solatu was salamu ‘ala Rasulillah wa ba’du.

Arisan dibolehkan dalam Islam, hakikat arisan adalah hutang yang bergilir, misal ada 10 orang yang ikut arisan, masing-masing setor uang 10 ribu, kemudian dikocok dan keluar satu nama, maka nama tersebut berhak mendapat uang 100 ribu dari pengumpulan 10 orang anggota tadi, nah orang yang dapat arisan ini hakikatnya adalah ia berhutang kepada 9 anggota yang tersisa, yang mana pembayarannya akan dilakukan setiap pengocokan arisan yang baru satu demi satu.

Arisan itu boleh, yang terpenting pihak yang menghutangi (9 anggota yang belum dapat) tidak mengambil kemanfaatan dari pihak yang dihutangi (yang keluar namanya), seperti misalnya ada persyaratan bahwa anggota yang keluar namanya dan mengambil hasil kumpulan uang, maka di giliran arisan berikutnya wajib menjadi tuan rumah yang harus menyediakan jamuan, nah yang demikian ini tidak boleh, karena masuk kaidah fiqih:

كل قرض جر نفعا فهو الربا

“Setiap qardh/pinjaman yang dengannya menarik kemanfaatan, maka manfaat itu adalah riba”.

Jadi misal arisan ya arisan saja, tidak perlu ada pembebanan jamuan di setiap pertemuan, misal ada pembebanan jamuan, maka beban jamuan ditanggung bersama dengan iuran, sehingga tidak memberatkan salah seorang saja. Jika beban jamuan ini ditanggung bersama, in sya Allah tidak menjadi masalah.

Pembolehan arisan ini disebutkan dalam fatwa islamqa di bawah bimbingan Syaikh Muhammad Solih al-Munajjid berikut:

هذه المعاملة التي يتعامل بها الناس ويسمونها الجمعيةيرى أكثر علمائنا المعاصرين أنها جائزة ، بل كانت موجودة قديماً ، وذكرها بعض العلماء ونصوا على أنها جائزة ، وكانت تسمى قديماً بـ الجمعةباعتبار أنهم يجمعون المال كل جمعة

“Akad transaksi yang bergulir di tengah manusia dan dinamai dengan nama al-Jam’iyyah/arisan, hukumnya boleh menurut pendapat yang diambil oleh mayoritas ulama kontemporer kita, bahkan transaksi ini sudah ada sejak zaman lampau, telah disebutkan oleh para ulama dan mereka menegaskan kebolehannya, dan dahulu diberinama al-jum’ah, ditinjau dari para pesertanya yang mengumpulkan harta dan menggulirkan proses arisannya setiap hari jumat”. Lihat: https://islamqa.info/ar/answers/130147/%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B4%D8%AA%D8%B1%D8%A7%D9%83-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%85%D8%B9%D9%8A%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%AA%D9%8A-%D9%8A%D8%AC%D8%B1%D9%8A%D9%87%D8%A7-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%88%D8%B8%D9%81%D9%88%D9%86

Demikian, wallahu a’lam.

Disusun oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Jumat, 27 Rabiul Akhir 1443 H/ 3 Desember 2021 M


Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik disini

 

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button