Adab & AkhlakKonsultasi

Adab dan Akhlak dalam Berhijrah

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Penjelasan tetang kondisi suatu umat itu dianggap ada dikarenakan akhlaknya. Jika akhlak sudah hilang maka itu artinya umat itu telah musnah.

Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz mohon nasehatnya, akhir-akhir ini banyak orang berbondong-bondong untuk hijrah, tak sedikit juga yang menisbatkan diri kepada ahlusunnah, tapi yang ana lihat kenapa justru adab dan akhlak mereka jauh dari ahlusunnah yang sesungguhnya, apakah ini merupakan tanda akhir zaman?

Dan bagaimana cara mengatasi hal ini supaya penisbatan ahlusunnah itu tidak hanya dibibir tapi melainkan didalam adab dan akhlak?

Jazakallahu khairan Ustadz

Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T07 G-80

Jawaban

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Yang pertama, kita diperintahkan untuk mengikuti manhaj (Metode Pemahaman, ~ed), bukan mengikuti personal (orang) yang menisbatkan diri kepada manhaj. Dengan demikian kita tetap bersemangat mempelajari manhaj ini dengan tekun, sabar dan terstuktur (sistematis)

Yang kedua, hal serupa juga pernah dinyatakan oleh Imam Al-Albani, beliau berkata:

كنت لما بدأت في حياتي العلمية أعتقد أن الأمة قد أصيبت في عقيدتها، ولا بد أن نجتهد على الناس ليتم إصلاح ما فسد .
ثم بدا لي -بعد- أن المسلمين -أيضاً- قد أصيبوا في أخلاقهم.
وكما قال شوقي :
إنما الأمم الأخلاق ما بقيت*** فإن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا

Dahulu ketika aku memulai perjalan ilmiahku, aku berkeyakinan bahwa umat ini mengalami kemunduran dari sisi aqidahnya. Dan kita wajib berusaha keras untuk memperbaiki apa yang rusak pada diri umat ini.

Kemudian aku baru sadar setelahnya bahwa kaum muslimin juga mengalami kemunduran dari sisi akhlak mereka.

Ahmad Syauqi (penyair) mengatakan:

“Sesungguhnya suatu umat itu dianggap ada dikarenakan akhlaknya. Jika akhlak sudah hilang maka itu artinya umat itu telah musnah.”

(Rekaman diskusi Imam Al-Albani dengan Syaikh Ishom Hadi 3 Rajab 1418H).

Yang ketiga, solusi dari hal ini adalah, selain mempelajari kitab-kitab aqidah kita juga hendaknya membaca kitab-kitab adab yang merekam akhlak para salafush shalih. Dan kita mulai menancapkan niat setiap kali hadir di pengajian kita mencermati akhlak Sang Ustadz yang baik, kemudian kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari dimulai dari diri(sendiri, ~ed), keluarga tetangga dan masyarakat secara umum.

Wallahu a’lam, wabillahi taufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
👤 Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله
Senin, 23 Jumadats Tsāni 1439 H / 12 Maret 2018 M

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Back to top button