KonsultasiWanita

Wanita Berihram Wajib Memakai Penutup Punggung Tangan ?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Apakah Wanita Wajib Memapai Penutup Tangan Ketika Berihram?

Pertanyaan

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

(1) Apakah benar bila dalam keadaan berihram, wanita diharuskan memakai penutup punggung tangan? Karena saya banyak melihat seperti itu.

(2) Apakah dibolehkan dalam keadaan berihram, wanita membuka kaos kaki untuk berwudhu?
Syukron.

(Fulanah, Sahabat BiAS T04 G-xx)

Jawaban

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

1. Tidak diharuskan. Hanya himbauan. Kalau ada pakailah dan kalau tidak maka tidak mengapa. Namun yang afdhol tetap memakai, dengan catatan tidak sampai menutup tangan secara utuh atau menutupi telapak tangan seperti halnya kaos tangan. Karena kaos tangan tidak boleh dipakai bagi laki-laki maupun perempuan ketika sedang ihram. Sama halnya dengan penutup wajah khusus atau cadar. Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda dalam riwayat Bukhori tentang wanita yang sedang ihrom;

لاَتَنْتَقِبُ الْمَرْأَةَ المُحرِمَة وَلاَ تَلْبِسُ الْقُفَّازَيْنِ

“Janganlah wanita bercadar, dan janganlah dia memakai kaos/sarung tangan” [HR Bukhori 1707]

Syeikh Bin Baaz rohimahulloh mengomentari hadits tersebut dalam fatwanya;

وقال الشيخ عبد العزيز بن باز رحمه الله :
” ومعنى : ( لا تنتقب المرأة ولا تلبس القفازين ) أي : لا تلبس ما فُصِّلَ وقُطِّعَ وخِيط لأجل الوجه كالنقاب ، ولأجل اليدين كالقفازين , لا أن المراد أنها لا تغطي وجهها وكفيها كما توهمه البعض ، فإنه يجب سترهما ، لكن بغير النقاب والقفازين “
انتهى من “مجموع فتاوى ابن باز” (5/223)

Makna hadits “Janganlah wanita bercadar, dan janganlah dia memakai kaos tangan”, adalah hendaknya tidak memakai sesuatu yang terpotong atau terpisah, atau sesuatu dengan jahitan seperti niqob pada wajah, begitu pula hendaknya tidak memakai (hal yang serupa) pada kedua tangan dengan sarung tangan.
Bukan maksudnya tidak boleh menutup wajah dan kedua tangan sebagaimana yang digambarkan sebagian orang, justru tetap ada kewajiban menutup keduanya (wajah dan kedua tangan),akan tetapi bukan dengan cadar dan sarung tangan. (Majmu’ Fatawa Ibn Baaz 5/223)

Baca Juga:  Lupa Tasyahud Awal, Apa yang Harus Dilakukan?

Syeikh ‘Utsaimin rohimahulloh pun juga menjelaskan tentang hadits diatas;

وقال الشيخ محمد بن عثيمين رحمه الله في “الشرح الممتع” (7/165) :
“لم يرد عن النبي صلّى الله عليه وسلّم نهي المرأة عن تغطية وجهها، وإنما ورد النهي عن النقاب ، والنقاب أخص من تغطية الوجه ، لكون النقاب لباس الوجه ، فكأن المرأة نهيت عن لباس الوجه ، كما نهي الرجل عن لباس الجسم” انتهى .

Syeikh ‘Utsaimin rohimahulloh mengatakan; Tidak didapati dari Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam tentang larangan bagi wanita untuk menutup wajahnya, tetapi yang didapati larangan (dari Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam) adalah memakai cadar. Bahwa cadar itu lebih khusus dibanding menutup wajah, sebab cadar itu pakaian wajah. Dan wanita dilarang memakai pakaian wajah, sebagaimana laki-laki dilarang memakai pakaian badan (saat ihrom). (Asy-Syarhul Mumti’ 7/165)

Singkatnya, terlarang bagi wanita ihrom untuk memakai cadar dan sarung tangan. Akan tetapi syari’at untuk menutupnya masih ada, yakni dengan memakai masker wajah sebagai penutup wajah atau menutup keduanya (wajah dan tangan) dengan bagian dari jilbabnya.

2. Boleh. Jika wudhunya ditempat wudhu khusus wanita. Tidak dilihat oleh laki-laki lain.

Wallahu A’lam
Wabillahit Taufiq

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله

Tanya Jawab
Tanya Jawab Grup WA Bimbingan Islam T04
Rabu, 23 Shafar 1438 H / 23 November 2016 M

 

Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, S.Ag., M.Ag.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Hadits 2010 - 2014, S2 UIN Sunan Kalijaga Qur’an Hadits 2015 - 2019 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dynamic English Course (DEC) Pare Kediri, Mafatihul Ilmi (Ustadz Dzulqarnaen) sedang diikuti | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kuliah Pra Nikah Naseeha Project

Related Articles

Back to top button