ArtikelTausiyah

33 Keutamaan Bulan Muharram dan Hari Asyura (Bagian 2)

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Alhamdulillah wassholatu wassalamu ‘ala Rosulillah
shalallahu’alaihiwasallam, Amma ba’du:

Berikut ini kami paparkan kumpulan faedah dan ringkasan seputar bulan Muharram & hari Asyura (BAGIAN 2) , Aku memohon kepada Allah agar menjadikannya bermanfaat dan membalas setiap orang yang berpartisipasi dan membantu dalam penyusunan serta penyebarannya dengan kebaikan yang melimpah. (Syaikh Muhammad Sholih Al Munajjid)

6. Di Sunnahkan memperbanyak puasa pada bulan yang mulia ini Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

افضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم و افضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل

“Seutama-utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram dan seutama-utama shalat sesudah shalat Fardlu ialah shalat malam.”

Berkata Ibnu Rajab rohimahulloh: “Hadits tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa puasa Sunnah paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Alloh, Muharram.” ( Lathoiful Ma’arif, hal 33)
Jadi, penjelasan di atas dapat di pahami bahwa puasa Sunnah muthlaq yang paling afdhol adalah puasa Muharram.

7. Di anjurkan untuk memperbanyak berpuasa pada bulan Muharram  bukan berpuasa sebulan penuh Sesuai hadits berikut,

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يسم شهراً كاملا قط غير رمضان ولم يكن يصوم شهراً أكثر من شعبان

“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam tidak berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan. Dan beliau tidak pernah banyak puasa dalam sebulan selain pada bulan Sya’ban. (HR. Bukhori no1969 & 1971 dan HR. Muslim no. 1156 & 1157 )

8. Mengapa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam di ketahui lebih banyak berpuasa pada bulan Sya’ban malah bukan di bulan  Muharram?? Padahal sudah jelas keutamaan tentang bulan Muharram. Maka kemungkinan ada dua jawaban sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Nawawi:
➡ Boleh jadi Nabi shalallahu alaihi wasallam baru mengetahui keutamaan  banyak berpuasa di bulan Muharram di akhir hayat beliau.
➡ Boleh jadi pula beliau memiliki udzur ketika berada di bulan Muharram (seperti bersafar atau sakit) sehingga tidak sempat menunaikan banyak puasa pada bulan Muharram. (Lihat Syarh Nawawi  no 8/37- 55)

9. Asyura merupakan hari ke sepuluh dari bulan Muharram
Sebagaimana disepakati oleh seluruh ulama. Hal tersebut nampak pada dzohir hadits, serta sesuai lafadznya yang muthlaq dan sudah masyhur di kalangan ahli bahasa (Lihat syarh Nawawi atas Muslim, 8/12)

10. Asyura merupakan nama Islami dan tidak pernah di kenal pada   masa jahiliyah (Masyariqul Anwar lil Qodhi Iyadh, 2/102 dan kassyaful Qonna’ Lil buhuti, 2/338 )

11. Sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari Asyura
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda

صيام يوم عاشوراء احتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله

“Puasa di hari „Asyura‟ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu (HR.Muslim, no.1162)

12 Puasa Asyura menghapuskan dosa-dosa kecil dan tidak   menghapuskan dosa besar
Imam Nawawi mengatakan: “Apabila terdapat dosa-dosa kecil niscaya akan dihapuskan dan apabila tidak ditemukan dosa kecil maupun dosa besar maka di tuliskan baginya kebaikan serta diangkat derajatnya, apabila yang didapati dosa besar maka semoga diringankan dari dosa besar tersebut. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 3/113 & 8/51 )

13. Selayaknya bagi seorang muslim untuk mengajak keluarga dan . an ak-anaknya untuk bangun sahur dan berpuasa Asyura, Berkata Rubayyi’ binti muawwadz radhiyallahu „anha tentang puasa Asyura (dahulu di wajibkan sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan):

فكنا نصومه بعد ونصوم صبياننا؟ ونجعل لهم اللعبة من العهن ؟ فإذا بكى أحدهم على الطعام أعطيناه ذاك؟ حتى يكون عند الإفطار

“Dahulu kami berpuasa bersama anak-anak kami, dan kami membuat mainan untuk mereka dari bulu, apabila mereka mulai menangis karena lapar kami berikan mainan tersebut, sampai tiba waktu berbuka”
(HR.Bukhori, no 1960 dan HR.Muslim, no 1136 )

14. Disunnahkan untuk berpuasa di hari ke sembilan dan sepuluh dari   bulan Muharram  Tujuannya menyelisihi orang orang Yahudi dan Nasrani. Ibnu Abbas radhiyallahu ‟anhuma berkata: “ketika Nabi shallallahu ‟alaihi wa sallam melakukan puasa hari ‟Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

يا رسول الله إنه يوم تعظمه اليهود والنصالى

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan: “Apabila tiba tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan: “Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ‟alaihi wa sallam sudah meninggal dunia.”
Dan disebutkan dalam riwayat lain,

لئن بقيت إلى قابل لأ صومن التاسع

“Apabila aku mendapati tahun depan maka aku akan berpuasa pada hari ke sembilan.”

15. Barangsiapa yang terlewat dari berpuasa pada hari ke sembilan maka di syariatkan kepadanya untuk berpuasa di hari ke sepuluh . dan sebelas, agar menyelisihi orang orang Yahudi

Bersambung insya Allah. Semoga bermanfaat…..

Bimbinganislam.Com
Kumpulan Faedah dan Ringkasan Seputar Bulan Muharram & Hari Asyura
Alih Bahasa : Fachrurozi M.Ichsan Irfan Hidayatullah

Related Articles

Back to top button