
Berikut ini kami paparkan kumpulan faedah dan ringkasan seputar bulan Muharram & hari Asyura , Aku memohon kepada Allah agar menjadikannya bermanfaat dan membalas setiap orang yang berpartisipasi dan membantu dalam penyusunan serta penyebarannya dengan kebaikan yang melimpah. (Syaikh Muhammad Sholih Al Munajjid)
Alhamdulillah wassholatu wassalamu ‘ala Rosulillah
shalallahu’alaihiwasallam, Amma ba’du:
1. Bulan Muharram merupakan bulan pertama pada tahun Hijriyah, Bulan Haram (suci) terbagi menjadi empat: Muharram, Rajab, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS. At Taubah: 36)
Disebutkan dalam sebuah hadits,
ِإن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق السموات واألرض ، السنة اثنا عشر شهرا ، منها أربعة حرم ، ثالثة متواليات ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ، ورجب مضر الذى بين جمادى وشعبان
”Waktu berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram
(suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo‟dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya‟ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
2. Diantara Keutamaan Bulan Ini; Bahwasannya Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menamainya dengan “Syahrulloh “ (Bulan Allah). (Shohih Muslim no. 1163)
Penyandarannya kepada Allah merupakan penyandaran yang agung, Ibnu Rajab rahimahulloh mengatakan:
“Demikian itu menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut. Dan Allah tidaklah menyandarkan sesuatu kepada diriNya kecuali sesuatu tadi terhitung makhluk pilihanNya. Seperti penyandaran Nabi Muhammad, Ibrahim, Ishaq, Ya’qub dan para Nabi selainnya sebagai ‘hamba Allah’ dan (misal juga) penyandaran “Bait dan Naqot” menjadi Baitullah (ka‟bah) dan Naqotullah (Unta Nabi Sholeh).”(Lathoiful Ma’arif Hal.36)
3. Para ulama berpendapat bahwa Muharram merupakan bulan yang paling mulia diantara bulan-bulan haram, Imam Hasan Al Bashri rahimahulloh berkata:
أفضل الأ لشهر الحرِم: شهر الله المحرم
Bulan Harom (suci) yang paling utama adalah bulan Alloh, Muharram.” Beliau juga mengatakan:
ِإن الله افتتح السنة بشهر حرام وختمها بشهر حرام فَليس شهر في السنة بعد شهِر رمضان
أعظم عند الله من المحرِم
“Sesungguhnya Allah telah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram ( Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadlan yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram.” (Lathaiful Ma’arif, hal. 34)
4. Hari yang paling mulia pada bulan Muharram adalah 10 hari pertamanya,
Abu Ustman An Nahdi rahimahulloh mengatakan :
كانوا يعظمون ثلاث عشرات : العشر الأخير من رمضان, و العشر الأول من ذي الحجة, و العشر الأول من المحرم
“Mereka (para ulama) sangat mengagungkan 10 hari yang tiga; sepuluh akhir bulan Ramadhan, sepuluh awal Dzulhijjah dan sepuluh awal bulan Muharram.” (Lathoiful Ma’arif, hal 35)
5. Alloh subhanahu wa ta’ala melarang hambanya berbuat dzalim . pada bulan bulan haram
Allah ta’ala berfirman:
فلا تظلموا فيهن أنفسكم
”Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”(QS. At Taubah: 36 )
Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Berkata Qotadah rohimahulloh:
إن الظلم في الأشهر الحرم أعظم خطيئة ووزرأ من الظلم فيما سواها, وإن كان الظلم على كل حال عظيما, ولكن الله يعظم من أمره ما يشاء
“Sesungguhnya berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Meskipun berbuat zalim pada setiap keadaan bernilai besar, tetapi Allah membesarkan segala urusannya sesuai apa yang dikehendaki-Nya.” (Tafsir At Thobary 14/238 dan Tafsir Ibnu Katsir 4/14)