Puasa Arofah Dengan Hutang Qodho Puasa Yang Banyak

Pertanyaan :

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz mau tanya, bulan ramadhan kemarin saya tidak melaksanakan puasa selama sebulan penuh dikarenakan Nifas dan menyusui, apakah boleh saya berpuasa arafah nanti sementara saya masih punya hutang Qada yang sangat banyak?  

جَزَاك اللهُ خَيْرًا

(Dari Ummu Yusuf di Jakarta Anggota Grup WA Bimbingan Islam  T04 G18)

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Dalam masalah ini ada dua pendapat di kalangan para ulama, ada yang melarang untuk berpuasa sunnah sedangkan ia punya kewajiban puasa qadha’ Ramadhan, karena menyibukkan diri dengan perkara wajib lebih utama dari pada menyibukkan diri dengan perkara sunnah. Pendapat kedua membolehkan puasa sunnah walaupun masih punya kewajiban puasa wajib, karena puasa qadha’ Ramadhan waktunya luas, yaitu sampai akhir bulan Sya’ban. Jika perkara wajib waktunya luas maka diperbolehkan untuk mengerjakan perkara sunnah. Sebagaimana seorang melaksanakan shalat sunnah sebelum melaksanakan shalat wajib ketika waktunya masih longgar maka hal ini diperbolehkan.

Inilah perbedaan pendapat para ulama’ dalam masalah ini, namun mendahulukan yang wajib tentunya lebih hikmah, karena perkara yang wajib lebih utama, dan bisa jadi seorang meninggal dunia dalam keadaan sibuk dengan perkara sunnah dan belum melaksanakan yang wajib.

Jika seorang ingin berpuasa arafah dengan niat qadha’ ramadhan mudah-mudahan mendapatkan dua pahala, yaitu pahala wajib dan pahala sunnah. Ini sesuai dengan keumuman sabda Rasulullah:

احتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده

“Aku berharap kepada Allah agar (puasa arafah) menghapuskan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang”.

Walaupun yang lebih utama tetap melaksanakan puasa wajib dan sunnah di hari yang berbeda. Wallahu a’lam bishshawab.

Referensi: http://www.4salaf.com/vb/showthread.php?t=26307

Konsultasi Bimbingan Islam

Ustadz Muhammad Romelan