Adab & Akhlak

Mentahdzir Saudara Sendiri

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Mentahdzir Saudara Sendiri

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan: Mentahdzir Saudara Sendiri. Selamat membaca.


Pertanyaan:

Bismillah, afwan saya mau tanya. Boleh tidak men-Tahdzir saudara sendiri? Walaupun dia paham dalil-dalil sunnah, tetapi akhlaknya buruk terhadap ibu, terlebih ia tinggal satu atap dengan ibu. Sering kali ibu memaafkan dia, akan tetapi sikap dia justru semakin parah.

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Sosmed)


Jawaban:

Ikhlas dalam Menasihati

Bismillah. Jika tahdzir yang dimaksud adalah mengingatkannya maka silakan, tetapi jika yang dimaksud tahdzir adalah mengacuhkannya maka tidak boleh. Karena bagaimana pun kesalahannya, ia adalah saudara antum, apalagi jika saudara kandung yang terikat dengan pertalian darah.

Bagi antum yang mengingatkan kesalahannya, ikhlaslah dalam memberi nasihat dan jangan sampai bertujuan untuk menang-kalah.

Allah berfirman,

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS Ali-Imran 104)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Maidah 8)

Baca Juga:  Khutbah jum’at Ketika Allah Mencintai Hamba-Nya

Jangan Marah Jika Dinasihati

Bagi antum yang diingatkan kesalahannya, bersyukurlah dan jangan marah. Sungguh diingatkan akan kesalahan merupakan nikmat yang disyukuri oleh para salaf. Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻳﺤﺒﻮﻥ ﻣﻦ ﻳﻨﺒﻬﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﻋﻴﻮﺑﻬﻢ ﻭﻧﺤﻦ ﺍﻵﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻐﺎﻟﺐ ﺃﺑﻐﺾ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﻳﻌﺮﻓﻨﺎ ﻋﻴﻮﺑﻨﺎ

“Sungguh generasi Salaf dahulu mencintai orang yang mengingatkan kesalahan mereka. Namun kita sekarang umumnya, yang paling kita benci adalah yang memberitahukan kesalahan kita” [Minhaajul Qooshidin 196]

Dan bagi antum berdua, sesama saudara. Ingat nasihat dari Imam Abu Ja’far Muhammad bin Ali Al-Baqir rahimahullah:

بئس الأخ أخ يرعاك غنياً ويقطعك فقيراً

“Seburuk-buruk seorang saudara adalah yang memiliki perhatian terhadap dirimu ketika engkau dalam keadaan kaya, namun memutuskan hubungan denganmu ketika engkau faqir” (Al-Bidayah wan Nihayah 9/324)

Wallahu A’lam

Dijawab oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Senin, 15 Rabiul Awwal 1443 H/ 25 Oktober 2021 M


Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI IMAM SYAFI’I Kulliyyatul Hadits, dan Dewan konsultasi Bimbingan Islam,
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله  
klik disini

Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, S.Ag., M.Ag.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Hadits 2010 - 2014, S2 UIN Sunan Kalijaga Qur’an Hadits 2015 - 2019 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dynamic English Course (DEC) Pare Kediri, Mafatihul Ilmi (Ustadz Dzulqarnaen) sedang diikuti | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kuliah Pra Nikah Naseeha Project

Related Articles

Back to top button