KeluargaWanita

Ingin Hijrah, Tapi Suami Tidak Mendukung? Begini Solusinya!

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Ingin Hijrah, Tapi Suami Tidak Mendukung? Begini Solusinya!

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan solusi bagi seorang yang ingin hijrah, tapi suami tidak mendukung. Selamat membaca.


Pertanyaan:

Bismillah, izin bertanya, Ustadz. Sebelumnya izinkan saya bercerita tentang diri saya terlebih dahulu. Saat ini saya sebagai seorang istri berusaha hijrah dari pekerjaan riba (20 tahun kerja di bank) dan hijrah dari ibadah-ibadah yang tidak sesuai tuntunan syariat.

Pokoknya sekarang saya sedang berusaha KERAS untuk meninggal kan yang haram dan beribadah sesuai Al-Quran & Sunnah. Dengan cara menuntut ilmu melalui kajian online dan media sosial lainnya. Tetapi ternyata hijrah saya ini KURANG mendapat dukungan dari suami.

(Ditanyakan oleh Santri Akademi Shalihah)


Jawaban:

Hakikat Hijrah Yang Sebenarnya

Kita sering mendengar istilah hijrah. Istilah ini berarti mulai kembali kepada kehidupan beragama, berusaha mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan berusaha menjadi lebih baik, karena sebelumnya tidak terlalu peduli atau sangat tidak peduli dengan aturan agama.

Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪ

Dan Al-Muhaajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40)

Kaum muslimin yang ingin “hijrah”, bercita-cita menjadi muslim yang lebih taat dan bertaqwa, saat ini mendapati lebih banyak tantangan setelah berhijrah daripada sebelumnya.

Pasti Ada Ujian Bagi Seorang Yang Berhijrah

Yang penting untuk kita pahami adalah bukan berarti orang yang telah berhijrah itu pasti terhindar dari ujian dan cobaan. Untuk membentengi diri dari berbagai tantangan itu selain niat yang ikhlas, kita mesti mencari ilmu syar’i yang mendukung proses hijrah kita.

Sementara penentangan dari lingkungan mesti kita sikapi dengan sabar dan tetap diiringi dengan akhlak yang mulia. Sebagaimana hidayah pada kita datang dari Allah Ta’ala, kita tidak dapat memaksakan manhaj ini pada semua orang.

Istri Harus Dakwah Dengan Cerdas dan Cantik

Kita hanya dapat mengajak orang-orang di sekitar kita pada kebenaran sambil mendoakan kebaikan untuk kita dan mereka.

Jika yang berhijrah terlebih dahulu adalah istri, maka ini perlu ‘tenaga ekstra’ dan ‘teknik yang cemerlang’.

Ajaklah suami sedikit demi sedikit menghadiri majelis ilmu, jauhkan kesan bahwa istri sedang menjadi guru atau menggurui suami, sediakan buku-buku bacaan yang memuat materi semangat belajar agama, mengagungkan sunnah nabi, juga materi tentang tazkiyatun nufus (penyucian jiwa dan hati).

Suami yang ada keinginan upgrade ilmu dan paham tentang kewajiban hamba terhadap agamanya, insyaAllah akan tertarik belajar, dan jadilah istri yang terbaik melayani kebutuhan dan hak suami sesuai petunjuk Islam yang benar.

Jadilah contoh terbaik sebagai istri shalehah dalam teladan dan sikap tingkah laku perbuatan. Sehingga suami berpikir dan bertanya-tanya, dari mana akhlak mulia istri ini? Dari Belajar Islam ala manhaj para sahabat Nabi.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan hidayah sunnah kepada suami melalui usaha yang baik yang anda lakukan. Aamiin.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag.
حفظه الله
Rabu, 9 Jumadil Akhir 1443 H/ 2 November 2022 M


Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button