Bekerja di Tempat Pembuatan Makanan yang Dicampur Alkohol

Bekerja di Tempat Pembuatan Makanan yang Dicampur Alkohol
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bekerja di tempat pembuatan makanan yang dicampur alkohol.
selamat membaca.
Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga ustadz selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Saya bekerja di toko pembuatan es krim. Saya urus gudang dan sesekali back up produksi. Belum lama ini ada dikeluarkan menu baru tetapi di campur dengan alkohol. 60 rasa, 3 yang alkohol added (ditambah alkohol). Bagaimana status dan hukum pekerjaan saya?
Demikian semoga bisa dibantu. Terima kasih.
(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.
Jika pencampuran alkohol ke dalam es krim tersebut menyebabkannya menjadi makanan yang memabukkan, baik dikonsumsi dalam jumlah sedikit maupun banyak, maka haram untuk menjual benda tersebut, rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ما أسْكَرَ كَثِيرُهُ، فَقَلِيلُهُ حَرامٌ
“Makanan/minuman yang banyaknya memabukkan, maka sedikitnya pun haram”
(HR. Tirmidzi : 1865).
Kemudian, jika pekerjaan anda mengharuskan anda untuk bersinggungan dengan makanan tersebut, maka sebaiknya anda pindah mencari pekerjaan lain, karena rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ومَن كانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ واليَوْمِ الآخِرِ فَلا يَجْلِسْ عَلى مائِدَةٍ يُدارُ عَلَيْها بِالخَمْرِ
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia duduk, di meja yang ada khamr diatasnya.”
(HR. Tirmidzy : 2801).
Apalagi anda akan terlibat dalam penyimpanan dan produksi barang tersebut, maka anda telah tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan, Allah berfirman:
ولاَ تَعاوَنُواْ عَلى الإثْمِ والعُدْوانِ واتَّقُواْ اللهَ إنَّ اللهَ شَدِيدُ العِقابِ
“Dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan, bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat keras hukamanNya.”
(QS. Al-maidah : 2).
Wallahu a’lam.
Dijawab oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Senin, 01 Rabiul Akhir 1442 H / 16 November 2020 M
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini