Ibadah

Bacaan Fatihah Imam Cacat Dan Merubah Makna, Sholat Makmum Tidak Sah?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Bacaan Fatihah Imam Cacat Dan Merubah Makna, Sholat Makmum Tidak Sah?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Bacaan Fatihah Imam Cacat Dan Merubah Makna, Sholat Makmum Tidak Sah? selamat membaca.

Pertanyaan:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ijin bertanya ustadz, bagaimana menyikapi Imam yg bacaannya dalam shalat ga sesuai tajwid.

Yg panjang dibaca pendek atau sebaliknya, yg ikhfa dibaca idzhar dan sebaliknya. Harus tetap shalat di mushalla dekat rumah, atau harus kemasjid satu komplek? Barakallahu fiikum

Ditanyakan Sahabat BIAS melalui Grup WhatsApp


Jawaban:

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Cara Makmum Menyikapi Imam Yang Bacaan Fatihah-nya Cacat (Merusak Makna)

Shalat berjamaah merupakan kewajiban yang telah disyariatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bagi setiap lelaki muslim baligh tanpa uzur. Bahkan di masa itu, beliau hendak membakar rumah lelaki yang tidak shalat berjama’ah tanpa alasan syar’i yang benar.

Dalam shalat jamaah itu meniscayakan adanya imam dan makmum serta ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan oleh imam dan makmum.

Di antara ketentuan tersebut adalah tidak sah shalatnya makmum yang baik bacaan Fatihah-nya (qari) mengikuti (bermakmum) dengan orang yang bacaan Fatihah-nya cacat dan merusak makna. Bahkan dinukil bahwa para ulama tidak berbeda pendapat dalam masalah ini.

Adapun kesalahan fatal bada bacaan (lahn jaliy) yang sampai mengubah makna pada surat Al-Fatihah dapat menyebabkan shalat tidak sah.

Syaikh Dr. Muhammad Ali Farkus Al-Jazairi hafizahullah berkata:

فلا خلاف بين المذاهب الأربعة في عدم صِحَّة صلاة وإمامة من يتعمَّد اللحن المحيل للمعنى، أمَّا من يحيل المعنى غير متعمِّد في ذلك، فإن كان ذلك في الفاتحة لم تصحَّ إمامته، وإن كان في غيرها صَحَّت مع الكراهة وهو مذهب الشافعي وأحمد، أمَّا مذهب المالكية فلا تصحُّ إمامة اللحان في الفاتحة أو في غيرها، وذهب بعضهم إلى صِحَّة إمامته في غير الفاتحة بلا كراهة.

“Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan madzhab mazhab yang empat. Akan tidak sahnya shalat dan tidak sahnya imam dari orang yang sengaja melakukan Lahn Jali/kesalahan yang sampai mengubah makna.

Adapun Lahn/ kesalahan yang mengubah makna yang dilakukan dengan tidak sengaja, jika kesalahan itu terjadi pada surat Fatihah maka tidak sah shalatnya. Jika kesalahan terjadi pada selain Fatihah maka sah namun makruh dan itu merupakan madzhab Syafi’i dan Ahmad.

Adapun menurut madzhab Malikiyah maka tidak sah keimaman orang yang melakukan Lahn/ kekeliruan pada Fatihah maupun pada lokasi lainnya.

Sebagian ulama lain menyatakan sah dan tidak makruh jika Lahn terjadi pada selain fatihah.” (Fatawa Syeikh Muhammad Ali Farkus, no. 71).

Sikap Makmum Ketika Bacaan Fatihah Imam Cacat Merusak Makna

Lalu bagaimana sikap makmum, jika bacaan Al Fatihah imam cacat merusak dan mengubah makna pada surat Fatihah?

Baca Juga:  Batas Waktu Sholat Sunnah Qobliyah Subuh, Kapan?

Dalam masalah ini, tentunya makmum tersebut adalah insan yang berilmu dan faqih, karena dia tidak akan mengetahui masalah ini dan mempermasalahkannya, kecuali dia telah berilmu terlebih dahulu. Setidaknya ada 3 tingkatan secara umum bagaimana menghadapi situasi semacam ini;

1. Bila memungkinkan kita mengoreksi bacaannya supaya imam segera memperbaiki bacaannya.

2. Jika setelah dikoreksi, ternyata imam tidak memperbaiki bacannya maka kita diperbolehkan Mufaraqah atau memisahkan diri. Alias kita membaca surat Fatihah sendiri dan melakukan gerakan shalat secara mandiri dan tidak terikat lagi dengan imam.

3. Jika dengan memisahkan diri akan menimbulkan fitnah dan kekacauan. Maka kita niat mufaraqah/ memisahkan diri dari imam dengan tetap shalat di tempat (tetap bermakmum), meskipun gerakan shalatnya seolah masih mengikuti imam, karena niatnya itu telah teranggap/dihitung. (lihat kitab Asy Syarhul Mumti’ : 4/ 27).

Maka, apabila di masjid atau musholla di dekat rumah anda, bacaan Fatihah imam itu sampai merusak dan mengubah makna, boleh bagi anda untuk mencari Imam masjid yang lebih baik dan layak untuk kemaslahatan kaum muslimin (sebagai ta’mir), atau shalat di masjid lain yang bacaan Imamnya benar dan selamat.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. 
حفظه الله

Senin, 18 Jumadil Awal 1444H / 12 Desember 2022 M 


Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button