Aqidah

Ziarah Kubur Orang Shalih Ataukah Kubur Keluarga?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Ziarah Kubur Orang Shalih Ataukah Kubur Keluarga?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Ziarah Kubur Orang Shalih Ataukah Kubur Keluarga?, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Izin bertanya ustadz apakah kita diperbolehkan untuk ziarah kubur terhadap orang orang shalih? Manakah yang lebih disarankan untuk diziarahi? Apakah dari kerabat terdekat atau orang orang shalih terlebih dahulu?

جزاك اللهُ خيراً

(Disampaikan oleh Anggota Grup WA Sahabat BiAS)


Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Ziarah kubur itu bisa menjadi sunnah bisa juga menjadi bid’ah. Ia menjadi sesuatu yang disunnahkan jika dilakukan sesuai dengan batasan batasan syariat. Dimaksudkan untuk mengingat kematian, mengucap salam kepada para penghuni kubur serta mendoakan mereka.

Adapun jika ziarah kubur dilakukan dengan tata cara yang menyimpang dari syariat maka ia menjadi ziarah kubur yang bid’ah dan terlarang. disebutkan dalam salah satu redaksi fatwa :

فزيارة الأولياء والصالحين وغيرهم قد تكون شرعية وقد تكون بدعية أو شركية، فإن وقعت زيارة قبورهم منضبطة بضوابط الشرع محققة لمقاصده فلا بأس بها، بل تكون حينئذ مشروعة، وأما إن وقعت على خلاف ضوابط الشرع وآدابه مخالفة لمقاصده فحينئذ ينهى عنها

“Menziarahi kubur wali, orang shalih dll bisa jadi disyariatkan, bisa jadi bid’ah, bisa jadi juga syirik. Apabila ziarah kubur dilakukan sesuai dengan batasan batasan syariat sesuai dengan maksud dan tujuan syariat maka tidak mengapa. Bahkan saat itu menjadi ziarah kubur yang disyariatkan.

Adapun jika ziarah kubur dilakukan dengan menyelisihi batasan syariat dan adab-adab syariat serta bertentangan dengan maksud serta tujuan syariat maka saat itu ia dilarang.” (Fatawa Islamweb no. 126238).

Tidak ada benturan sebenarnya antara menziarahi keluarga dengan orang shalih. Sekali waktu menziarahi keluarga pada waktu yang lain menziarahi kubur orang shalih sekadar untuk mengingat mati, mengucap salam dan mendoakan bagi si mayit. Wallahu a’lam.


Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA. حفظه الله
Selasa, 16 Jumadil Awwal 1443 H/21 Desember 2021 M

Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله klik disini

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Back to top button