IbadahKonsultasi

Ucapan “Salam” Bukan “Assalamu’alaikum” Apakah Berpahala?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Ucapan “Salam” Bukan “Assalamu’alaikum” Apakah Berpahala?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki adab dan akhlak yang luhur berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang ucapan “salam” bukan “assalamu’alaikum” apakah berpahala?
Silahkan membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

Ustadz izin bertanya, saya mahasiswa, dikalangan mahasiswa sekitar saya, sering sekali megucapkan salam hanya dengan ucapan “Salam” bukan “Assalamu’alaykum” apakah boleh dan berpahala atau tidak?
Jazaakillahu Khairan.

(Disampaikan oleh Fulanah, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Ucapan salam Islam telah diajarkan dalam ajaran Islam yang mulia, ketika bertemu seorang muslim, yang dikenal maupun tidak, maka haknya adalah mengucapkan salam.

Pernah suatu ketika tiga pria menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beberapa waktu yang berbeda, semuanya mengucapkan salam kepada Nabi, tapi pahala ketiganya berbeda-beda.

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ. فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ ثُمَّ جَلَسَ، فَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : «عَشْرٌ ». ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ، فَقَالَ: « عِشْرُونَ ». ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ. فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ، فَقَالَ « ثَلاَثُونَ » صحيح رواه أبو داود والترمذي وغيرهما

Dari ‘Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhu dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata: as-Salâmu ‘alaikum (semoga keselamatan dari Allah tercurah untukmu).
Lalu Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wasallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “(Dia mendapatkan) sepuluh kebaikan”.
Kemudian datang orang lain kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata: as-Salâmu‘alaikum warahmatullah (semoga keselamatan dan rahmat dari Allah tercurah untukmu). Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “(Dia mendapatkan) dua puluh kebaikan”.
Kemudian datang lagi orang lain kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata: as-Salâmu‘alaikum warahmatullahi wabarakâtuh (semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah tercurah untukmu). Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Dia mendapatkan) tiga puluh kebaikan”
(Hadits shahih. HR Abu Dawud, no. 5195 & Tirmidzi, 5/52).

Maka ungkapan salam ketika bertemu dengan seorang muslim, hanya dengan ucapan ‘salam’ saja, bukan dengan ucapan ‘ as-Salâmu ‘alaikum’ (semoga keselamatan dari Allah tercurah untukmu), sebagai sebuah salam standar minimal adalah tidak bernilai pahala, dan tidak perlu dicontoh.
Ikutilah apa yang diajarkan oleh Rasul kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena inilah sebaik-baik petunjuk, dan semoga mendapat pahala balasan dari Allah Yang Maha pemurah.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Kamis, 13 Rabiul Awal 1442 H / 29 oktober 2020 M



Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button