AqidahKonsultasi

Syarat Syarat Dan Kiat Kiat Dalam Bertaubat

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Syarat Syarat Dan Kiat Kiat Dalam Bertaubat

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Syarat Syarat Dan Kiat Kiat Dalam Bertaubat, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz, saya dulu pernah mendapat rasa tidak enak di hati untuk ikut takbiran keliling karena merasa itu termasuk mengolok-olok atau merendahkan asma Allah karena di dalamnya ada semacam hokya-hokya seperti dangdutan. Tetapi dzolimnya saya malah tetap mengikuti acara tersebut. Sekarang saya ingin bertaubat tapi rasanya belum ada rasa menyesal di hati saya. Bagaimana agar Allah memberikan kita anugrah taubat (menyesal) dari dosa tersebut?

جزاك اللهُ خيراً

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Termasuk ciri hamba yang beriman adalah selalu kembali dan bertaubat kepada Allah dari segala dosa walaupun kesalahan tersebut terulang.

{ وَتُوبُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِیعًا أَیُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ }

“Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung” [Surat An-Nur: 31]

Dan Allah adalah Rabb yang Maha Pengampun lagi maha penuh kasih, Allah akan senang dan cinta jika hamba-Nya selalu kembali dan bertaubat.

وَعَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ الْأَنْصَارِي رَمَ اللَّهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُولِ اللهِ صَلَى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ وَقَدْ أَضَلَّهُ في أَرْضِ فَلَاةٍ)). (متفق عليه)

“Dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari radhiyallahu anhu, pembantu/pelayan Rasulullah ﷺ ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah lebih senang menerima taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang hilang di tengah-tengah padang pasir.” (Muttafaq ‘alaih)

Dan barangsiapa yang bertaubat Allah akan menerimanya.

{ وَهُوَ ٱلَّذِی یَقۡبَلُ ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَیَعۡفُوا۟ عَنِ ٱلسَّیِّـَٔاتِ وَیَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُونَ }

Baca Juga:  Haramnya Uang Gratifikasi Ataupun Uang Hadiah

“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan” [Surat Asy-Syura: 25]

Akan tetapi untuk diterimanya taubat ada ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi, para ahli ilmu mengatakan bahwa syarat diterima taubat adalah;

1.Ikhlas, tujuannya adalah mengharap ridha Allah, bukan kepada selain Nya atau untuk mendapatkan sesuatu dari dunia.

2.Meninggalkan dosa.

3.Ada rasa menyesal atas perlakuan dosa yang berlalu, karena ini bentuk rasa bersalah dan benci terhadap dosa tersebut.

4.Ada tekad dan keyakinan kuat agar tidak kembali melakukan dosa tersebut.

5.Hendaknya taubat sebelum nyawa dicabut, sebelum ruh dicabut dari jiwa..

Barangsiapa yang menyempurnakan 5 syarat ini Allah akan menerima taubatnya, dan jika dosa terulang lagi maka terus bertaubat sampai seorang hamba tersebut menang melawan tipudaya syaithan.

Dan agar mudah bertaubat ada beberapa kiat yang harus diusahakan.

1.Hendaknya mendawamkan istighfar sebagaimana Rasulullah istigfar 100 kali dalam sehari.

2.Membaca dan merenungi pahala yang besar orang yang bertaubat.

3.Membaca dan merenungi azab serta ancaman bagi yang enggan bertaubat.

4.Melakukan amalan yang melembutkan hati seperti baca quran, dzikir, mengingat kematian.

5.Makan makanan yang halal karena ini akan melembutkan hati.

6.Banyak menangis karena Allah.

7.Berdoa minta kelembutan hati dan dijauhkan dari maksiat baik dengan doa yang warid dari Rasulullah seperti :

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا

أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

“Ya Allah, berilah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah jiwaku. Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat menyucikannya. Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya.” (HR. Muslim)

اللَّهمَّ اجعَلْني مِن التَّوَّابِينَ، واجعَلْني مِن المُتطهِّرِينَ

“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang rajin bertobat dan menyucikan diri.” (HR. Tirmidzi)

Atau dengan doa umum memakai bahasa indonesia meminta agar dimudahkan bertaubat.

Semoga kita menjadi hamba hamba yang selalu kembali dan bertaubat kepada Allah.

Wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc. حافظه الله

Related Articles

Back to top button