Sudah Taubat, Hatinya Selalu Dirundung Rasa Cemas

Sudah Taubat, Hatinya Selalu Dirundung Rasa Cemas
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan Sudah Taubat, Hatinya Selalu Dirundung Rasa Cemas, selamat membaca.
Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Izin bertanya. Jika seseorang sudah banyak melakukan dosa, bahkan ada juga dosa besar yang ia lakukan, kemudian ia ingin bertaubat atas kesalahannya tersebut. Namun hatinya selalu dirundung rasa takut atas apa yang sudah dilakukannya. Seperti takut akan hisab di hari akhir, bagaimana nanti ia di hari akhir nanti. Bagaimana dengan hal ini Ustadz. Apa yang harus ia lakukan? Karena hatinya terus terusan merasa gelisah atas kesalahannya tersebut. Baarakallahu fiikum.
جزاك الله خيرا
(Dari Fulan Anggota Grup Whatsapp Sahabat BiAS)
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.
Seimbangkanlah antara Khauf dan Roja’
Ia sedang berada pada kondisi yang tidak seimbang. Rasa khauf atau rasa takut jauh mendominasi perasaan dan menguasai jiwanya. Ini berefek kepada rasa takut yang berlebihan dan syaithan akan lebih mudah menyesatkannya.
Ia harus memperbanyak membaca buku-buku agama yang menjelaskan sifat welas asih Allah ta’ala. Bahwasanya Allah Maha Pengampun dan memaafkan segala dosa selama si hamba mau bertaubat.
Dan Allah ta’ala sangat berbahagia dengan taubat hambaNya yang bermaksiat. Agar menjadi seimbang antara khauf dan raja’. Antara takut kepada Allah dan neraka dengan rasa harap kepada ampunan dan syurga Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman :
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Katakanlah : ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS Az Zumar : 53).
Jika rasa Raja’/ harapnya lebih mendominasi maka seseorang akan meremehkan perbuatan dosa dan sulit bertaubat. Dan jika rasa khauf/rasa takutnya yang jauh mendominasi maka seseorang akan senantiasa dirundung duka, gelisah, dan seterusnya.
Banyak Berdzikir dan Berdoa Mengingat Allah
Yang kedua hendaknya penanya memperbanyak membaca dzikir-dzikir ma’tsur yang diajarkan oleh Nabi (ﷺ) sebagai upaya permohonan kepada Allah agar menganugrahkan ketenangan. Allah ta’ala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ra’du: 28).
Yang terakhir memperbanyak berdoa memohon ampunan kepada Allah subhanahu wa ta’ala di waktu-waktu yang mustajabah.
Wallahu a’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA. حفظه الله
Selasa, 10 Rabiul Akhir 1443 H/16November 2021 M
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله klik disini