KeluargaWanita

Single Parent, Pilih Anak Atau Pekerjaan di Hotel?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Single Parent, Pilih Anak Atau Pekerjaan di Hotel?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan kasus single parent, apakah harus pilih anak atau pekerjaan di hotel? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Ustadz, saya adalah orang tua tunggal (tulang punggung) untuk anak-anak saya dan saya bekerja di hotel sebagai sales. Karena pekerjaan, saya kurang memperhatikan anak manakah yang harus saya utamakan menurut syariat, anak atau pekerjaan saya? Mohon nasehatnya ustadz. Jazakallahu khairan.

(Ditanyakan oleh Santri Akademi Shalihah)


Jawaban:

Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakatuhu.

Semoga Allah mempermudah urusan Anda dan keluarga Anda, dan semoga Allah senantiasa membimbing dan memberi taufiq Anda dalam belajar ilmu agama.

Sebagaimana kita tahu bahwa anak adalah anugerah dari Allah ta’ala, kita sebagai orang tua punya kewajiban tidak hanya memberikan nafkah materi, namun juga memenuhi dan mengarahkan pendidikannya agar kenal dengan Tuhannya, paham tugasnya sebagai seorang hamba dan bermanfaat bagi agama, orang tua dan masyarakatnya.

Yang demikian akan sulit diwujudkan jika interaksi dan pengawasan kita kepada anak sangat minim. Terlebih lagi zaman sekarang di mana banyak kerusakan lingkungan, media, pergaulan yang bisa berpengaruh pada agama dan akhlak seseorang.

Dan anak yang kurang mendapatkan pengarahan dan perhatian yang cukup, sangat berpotensi mendapatkan mudhorrot tersebut.

Anak yang baik secara akhlak dan agama juga sejatinya adalah investasi bagi orang tuanya, sebagaimana Nabi sallallahu alaihi wa sallam menyampaikan dalam beberapa hadistnya:

(إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة: إلا من صدقةٍ جارية، أو علمٍ يُنتفع به، أو ولدٍ صالح يدعو له)

Jika seorang manusia wafat, maka semua amalannya akan terputus kecuali tiga perkara ; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat (bagi orang lain), dan doa anaknya yang shalih untuknya” (HR Muslim : 1631).

Baca Juga:  Mengenal Wanita di Masa Jahiliyah

Juga dalam hadist Ibnu Majah (3660) –dengan derajat hasan- Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول ؛ أنى هذا ؟ , فيقال : باستغفار ولدك لك .

“Sesungguhnya seseorang pasti diangkat derajatnya di surga, lalu ia berkata keheranan; Kenapa (derajat saya diangkat)?, maka dikatakan kepadanya : “Dengan sebab istighfarnya anakmu”.

Tentu anak yang demikian yang kita harapkan. Jika pekerjaan kita menghalangi kita untuk mendidik anak sampai seperti yang disampaikan dalam hadist, maka ada baiknya kita untuk memikirkan pekerjaan lain yang bisa lebih memberikan waktu bagi kita untuk dekat pada anak.

Tidak harus Anda langsung resign buru-buru, selagi memang Anda tulang punggung dan darurat belum bisa meninggalkan itu, maka silakan Anda sementara dilanjutkan dahulu pekerjaannya.

Namun saran kami, coba dipikirkan pekerjaan lain yang lebih fleksibel dan lebih bisa lebih memberikan Anda kedekatan Anda pada anak Anda, karena anak adalah titipan dan investasi bagi Anda.

Dan saran dari kami, mungkin untuk meringankan tugas Anda dan lebih memaksimalkan tugas Anda sebagai orang tua, saran dari kami mungkin Anda mencari pasangan lagi, supaya bisa berbagi tugas dan meringankan tanggung jawab, dan tentunya supaya bisa lebih menjaga agama dan kehormatan Anda, yang demikian in sya Allah baik. Mungkin ini saran dari kami, semoga bermanfaat.

Wallahu Ta’ala ‘Alam

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Senin, 28 Rabiul Awal 1444 H/ 24 Oktober 2022 M


Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1
Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik di sini

Akademi Shalihah Menjadi Sebaik-baik Perhiasan Dunia Ads

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button