Sholat Jamak Maghrib Bersama Imam yang Sholat Isya, Bagaimana Caranya?

Sholat Jamak Maghrib Bersama Imam yang Sholat Isya, Bagaimana Caranya?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang sholat jamak maghrib bersama imam yang sholat isya, bagaimana caranya?
selamat membaca.
Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
‘Afwan ustadz, izin bertanya lagi..
Bagaimana jika kita sholat jamak takhir di masjid dan menemukan jamaah akan melaksanakan sholat isya?
Apakah kita ikut shalat berjamaah dengan niat sholat Maghrib dulu atau ikut niat sholat isya ustadz?
Syukron penjelasannya, jazaakallaahu khayran
Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah
(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH Klaten)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.
Mengerjakan sholat maghrib terlebih dahulu, walaupun berbeda niat dengan imam.
Karena kalau seandainya kita mendahulukan sholat isya, maka sholat yang kita kerjakan tidak berurutan. Dan ini adalah pendapat madzhab syafi’iyyah dan dikuatkan oleh syaikh utsaimin.
Caranya adalah ketika anda telah mengerjakan 3 rakaat, maka anda duduk tasyahhud akhir dan menunggu imam menyempurnakan rakaatnya (karena imam mengerjakan sholat isya), ketika imam sampai tasyahhud akhir dan salam anda ikut salam bersama imam,
Atau ketika anda sampai rakaat ketiga, anda berpisah dengan imam dan salam sendiri, kemudian mengikuti imam untuk mengerjakan sholat isya.
Imam Nawawi berkata:
ولو نوى الصبح خلف مصلي الظهر وتمت صلاة المأموم ، فإن شاء انتظر في التشهد حتى يفرغ الإمام , ويسلم معه , وهذا أفضل , وإن شاء نوى مفارقته وسلم
“(Cara pertama) Dan kalau seseorang berniat mengerjakan sholat shubuh (bermakmum) dibelakang orang yang sedang sholat zhuhur, dan ketika sempurna bilangan rakaat makmum (2 rakaat shubuh), dia boleh menunggu imam ketika tasyahhud sampai imam menyelesaikan rakaatnya dan ikut salam bersama imam, dan ini afdhol.
(Cara kedua) Dan jika dia ingin, (maka) dia niatkan untuk berpisah dengan imam, dan salam sendiri ( tanpa imam).”
(Lihat : Almajmu’ : 4/143).
Wallahu a’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Jum’at, 01 Rabiul Awwal 1441 H / 29 Oktober 2019 M
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini