Saling Menasihati Sesama Muslim

Saling Menasihati Sesama Muslim
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Saling Menasihati Sesama Muslim, selamat membaca.
Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga ustadz selalu dalam perlindungan Allah. Afwan ustadz ingin bertanya jika ada seseorang yang akhlaknya menurut dia sudah baik tapi menurut kalangan sekitarnya (teman-teman nya) itu tidak baik. Bagaimana cara menasehatinya ustadz sebab ketika menasehatinya maka orang tersebut merasa dirinya terdzolimi. Apakah kita menjaga jarak saja? Atau kita terus menasehatinya tapi malah seseorang itu selalu merasa terdzolimi dan berkata “kamu gak ngerasain jadi saya” mohon masukan dan saranya.
جزاك اللهُ خيراً
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in
Tidak selayaknya seseorang merasa dirinya sudah baik, atau merasa baik, atau terbaik. Sebab, ia akan menjadi seseorang yang ujub, merasa benar sendiri, dan tentunya tidak akan menerima masukan dan nasihat.
Dan bagi yang hendak menasihatinya, pilihlah cara yang terbaik untuk orang yang akan dinasihati, janganlah beranggapan semua manusia itu dapat diatasi dengan satu cara. Justru ditekankan untuk para da’i agar dapat memperhatikan kondisi setiap masing-masing audiens, agar dengan beragam cara tersebut membuat para masyarakat tidak pobia dengan islam, dan tidak lari darinya. Lihatlah bagaimana Rasulullah ﷺ menasihati para sahabat-sahabatnya dengan beragam cara.
Tidak selayaknya seorang penasihat untuk menyerah ketika nasihatnya tidak diterima atau dihiraukan. Sabarlah dalam rintangan tersebut. Adapun sikap menerima dari orang yang dituju tergantung juga dengan kehendak Allah. Bila Allah berkehendak untuk memberinya hidayah, tentu ia akan menerima nasihat, karena hidayah itu hanyalah Allah yang memutuskan, seorang penasihat tidak dituntut agar seseorang menerima nasihat.
Ia hanya dituntut oleh Allah untuk sekedar menyampaikan, sebagaimana para Nabi pun juga diperintahkan seperti itu pada firman-Nya,
فَاِنْ اَسْلَمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِ ࣖ
“Jika mereka telah masuk Islam, sungguh mereka telah mendapat petunjuk. Akan tetapi, jika mereka berpaling, sesungguhnya kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (Ali ‘Imran/3:20)
Wallahu A’lam Bishowab.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Ahmad Yuhanna, Lc. حافظه الله