AqidahKonsultasi

Ruqyah Yang Sesuai Syari’at

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, ana ingin mendapatkan informasi tentang “Rukyah Syar’i” mohon dibantu ya ustadz.

جَزَاك اللهُ خَيْرًا

(Dari Fulan Anggota Grup WA Bimbingan Islam T06 G-50).

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Ruqyah syar’i itu ruqyah yang dibacakan pada si sakit ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa dari hadits-hadits yang shahih, adapun metode-metode baru/inovasi dalam dunia ruqyah modern yang akhir-akhir ini muncul hendaknya dihindari.

Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Al Atsari ketika ditanya tentang karakteristik ruqyah syar’iyah beliau berkata :

  كثير من الرقى المعاصرة  الرقى غير الشرعية وللأسف والرقىة الشرعية هي الرقية على نوعين لا ثالث هما إما بعموم القرآن من غير تخصيص عموم القرآن والدعاء من غير تحصيص وإما ما ورد فيه تخصيص من القرآن والسنة كلاهما نفعل وبكليهما نأمر

 أما أن نأتي إلى بعض الرقى لنخترع نصوصا من عند أنفسنا ولنستجلب فضائل من ذواتنا أو تجاربنا بعضهم يقول اقراء هذه الصورة سبعة مرات اقراء هذه الصورة خمسا وأربعين مرة أنا قرأتها وهو مكتوب أو أقل أو أكثر أكثر ما ورد قراءة الفاتحة ثلاث مرات وفي بعض الروايات سبع مرات وبعض أهل العلم يضعفها أكثر ما ورد من دعاء سبع مرات : أسأل الله العظيم رب العرش العظيم أن يشفيك وهكذا نفع ما ورد عن النبي صلى الله عليه وسلم في قراءة القرآن أو في أدعيته

إذا أردنا أن ندعو دعاء خارجية لا مانع لا نحرج للكن دون أن نخصص أخشى ما أخشيها أن ياتي بعض الرقاة ليكن هذه الصورة تقرؤها قبل الطعام وهذه الصولرة تقرؤها بعد الطعام نسأل الله العافية هذا كلها مما لم ينزل الله به من سلطان نعم

“Kebanyakan peruqyah di zaman ini tidak syar’i sangat disayangkan. Ruqyah yang syar’i itu ada dua jenis tidak ada jenis ketiga ;

Bisa jadi dengan keumuman Al-Qur’an dan do’a dengan tanpa ada pengkhususan, atau (Yang kedua-pent) bisa jadi dengan apa yang dikhususkan dari Al-Qur’an dan Sunnah. Kedua jenis ini kita lakukan dan dengan dua jenis ruqyah ini kita memerintahkan.

Adapun jika kita datang kepada para peruqyah untuk membuat nash sesuai selera kita, atau menetapkan adanya keutamaan sesuai selera kita atau sesuai pengalaman kita tidak boleh. Sebagian mereka mengatakan bacalah surat ini tujuh kali, atau bacalah surat ini empat puluh lima kali. Aku membaca yang seperti ini dan ia tertulis jelas, atau kadang bisa kurang atau lebih (bilangan angkanya-pent).

Bilangan terbanyak yang ada dalinya itu membaca ِl-[atihah 3 kali, dalam riwayat yang lain 7x namun sebagian ulama’ melemahkannya. Sedang bilangan terbanyak dalam doa adalah dibaca tujuh kali yaitu doa : “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung Pemilik Arsy Yang Agung agar menyembuhaknmu”.

Demikianlah, apa yang ada dalilnya dari Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam itu memberi manfaat, baik itu berupa doa maupun bacaan Al-Qur’anul Karim. Jika kita menginginkan membaca doa-doa di luar itu tidak masalah,  kami tidak melarangnya akan tetapi hendaknya dengan tanpa ada pengkhususan. Diantara hal yang paling aku khawatirkan ada sebagian para peruqyah yang menyatakan hendaknya surat ini kamu baca sebelum makan, dan surat itu kamu baca setelah makan.

Hanya kepada Allah kita mohon keselamatan, semua ini diantara perkara yang Allah tidak menurunkan dalil tentangnya.” (Sumber fatwa : https://www.youtube.com/watch?v=Ofo92izW-ys ). Wallahu a’lam

Konsultasi Bimbingan Islam

Abul Aswad Al Bayati

Related Articles

Back to top button